Cabut Kebijakan Era Trump, AS Lanjutkan Normalisasi dengan Kuba
jpnn.com, HAVANA - Kedutaan Besar AS di Havana mulai mengeluarkan sedikit visa imigran ke Kuba minggu ini, memenuhi janji sebelumnya untuk memulai kembali pemrosesan visa di pulau itu setelah jeda empat tahun.
Departemen Luar Negeri di bawah mantan presiden AS Donald Trump mengurangi banyak staf kedutaan pada 2017 menyusul serentetan "insiden kesehatan yang tak wajar" yang kemudian dikenal sebagai "sindrom Havana."
Orang Kuba yang ingin berimigrasi malah diarahkan untuk mengajukan visa secara langsung di kedutaan AS pertama-tama di Kolombia, dan kemudian di Guyana. Perjalanan ke dua negara itu mahal di luar jangkauan banyak orang Kuba.
Pada Selasa, kedutaan Havana memproses permintaan visa pertamanya dalam lebih dari empat tahun, meskipun kedutaan itu mengatakan pihaknya akan membatasi layanan yang baru diperbarui untuk orang tua dari warga AS, sebagian kecil dari mereka yang mencari visa untuk pindah ke Amerika Serikat.
"Kami senang bahwa pemrosesan visa imigran terbatas kami di Havana telah dimulai dengan baik," kata kedutaan AS di media sosial, Rabu.
"Kami berharap di masa depan untuk memproses lebih banyak visa imigran dan terus memperluas layanan konsuler kami di Havana."
Amerika Serikat mengatakan juga akan meningkatkan pemrosesan visa untuk orang Kuba di kedutaan besarnya di Guyana untuk mengurangi tumpukan kasus yang diakibatkan oleh kekurangan staf di sana selama pandemi virus corona.
Di luar kedutaan Havana, warga Kuba Maria Isabel Fiffer, 23, mengatakan dia telah mendengar tentang pembukaan kembali pengajuan visa dan datang untuk menanyakan tentang status permintaan visa ibu mertuanya untuk melihat putrinya di Amerika Serikat.
Kedutaan Besar AS di Havana mulai mengeluarkan sedikit visa imigran ke Kuba minggu ini
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika