Cabut KJMU Ribuan Mahasiswa, Heru Budi Bilang Dana Tak Cukup
jpnn.com, JAKARTA - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi banyaknya aduan dan keluhan terkait pencabutan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang dilakukan oleh pihaknya.
Menurut Heru, DKI Jakarta sudah menyinkronkan KJMU sesuai DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang di disahkan oleh Kementerian Sosial pada Desember 2023.
“Data itu sudah disinergikan dengan resoseg sehingga DKI menggunakan data dasarnya data DTKS. Bisa Desil satu, dua, tiga, empat dan tentunya melihat kemampuan keuangan DKI,” ucap Heru, Rabu (6/3).
Dia menuturkan DTKS sudah terhubung dengan data Bappenda, kendaraan, rumah, hingga aset. Bila dianggap mampu, maka KJMU tak diberikan.
“Kalau data yang kita link-kan dengan data pajak, data kendaraan, dia memiliki kendaraan dan dia adalah orang yang mampu masa kita berikan bantuan?” kata dia.
Eks Wali Kota Jakarta Utara itu bilang bahwa dana yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta terbatas untuk membiayai KJMU.
“Padahal dana ini terbatas, kita bisa berikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mampu yang memang layak secara data,” tuturnya.
Sebelumnya keluhan mengenai KJMU yang dipersulit meruak di media sosial X. Bahkan, tagar KJMUdipersulit sempat menjadi trending di media sosial X pada Selasa (5/3).
Heru Budi bilang bahwa dana yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta terbatas untuk membiayai KJMU.
- Menyambut Natal 2024, Pemprov DKI Jakarta Hadirkan Pasar Kreatif di 15 Lokasi
- Usut Kasus Korupsi di Pemprov DKI, KPK Panggil Pihak PT PwC Indonesia Advisory
- 5 Sektor Ini Bakal Dapat Upah Minimum Lebih Besar dari UMP DKI Jakarta 2025
- Pemprov DKI Belum Umumkan Upah Minimum Sektoral 2025, Ini Sebabnya
- Pemprov DKI Bakal Keluarkan Surat Edaran WFH Bila terjadi Banjir di Hari Kerja
- Pemprov DKI Sudah Menentukan UMP Jakarta 2025, Diumumkan Hari Ini