Cabut Status Tanggap Darurat di Bali agar Wisman Tak Takut
jpnn.com, DENPASAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin meyakinkan dunia bahwa Bali aman untuk dikunjungi. Salah satunya dengan cara menggelar rapat terbatas (ratas) jajaran Kabinet Kerja di Auditorium Werdhapura, Sanur tadi malam (22/12).
Ratas tadi malam berlangsung lebih dua jam dan berakhir sekitar pukul 22.45 WITA. Ada dua hal hasil rapat yang sangat penting bagi Bali.
Menteri Pariwisata Arif Yahya yang ikut dalam ratas itu menjelaskan, akan ada promosi besar-besaran dengan dana Rp 100 miliar. Dana ini akan dialokasikan dari Kemensos. "Nanti bisa akan melakukan promosi besar-besaran," ujar Arif.
Sementara Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan, Presiden Jokowi dalam rapat itu memutuskan mencabut status tanggap darurat. Selama ini, status tanggap darurat untuk proses pencairan logistik dan pengungsi.
Namun, status tanggap darurat punya efek lain. Sebab, status itu menyebabkan warga mancanegara takut ke Bali.
Rapat tadi malam berlangsung mulai pukul 20.20. Dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi yang didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Selain jajaran Kabinet Kerja, hadir juga Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Jokowi membuka ratas dan langsung menyampaikan, bahwa ratas ini membahas terkait pariwisata Indonesia secara umum. “Dan terkait pariwisata Bali pada khususnya,” jelas Jokowi.
Jokowi mengatakan, rapat yang dilakukan di Bali itu unuk menunjukkan kepada dunia dan wisatawan mancanegara bahwa Pulau Dewata sangat aman. “Kami ingin menunjukkan dan meyakinkan dunia bahwa Bali aman. Wisatawan, turis, dunia agar tahu Bali aman untuk dikunjungi,” tegas mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemarin.
Status tanggap darurat di Bali akibat erupsi Gunung Agung punya efek lain. Sebab, status itu menyebabkan wisatawan mancanegara takut datang ke Bali.
- Ngeeng, Scoopy Terbaru Meluncur ke Bali, Honda Paling Dicari
- Dua Tokoh Siap Luncurkan Creative Hub Bertema Laut di Bali
- GB Sanitaryware dan Christian Sugiono Garap Project Rahasia di Bali
- Bali Jadi Destinasi Utama Wisata Medis Estetika di Asia Tenggara
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan