CAD 3 Persen, Jokowi Minta Ekspor ke Negara Nontradisional

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah mendorong pelaku ekspor masuk ke pasar nontradisional karena angka defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) sudah tembus tiga persen.
Presiden Joko Widodo mengatakan, perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat memang tidak diharapkan.
Namun, di balik tekanan yang dirasakan, sebetulnya ada peluang. Yakni, masuk ke pasar-pasar yang ditinggalkan akibat trade war tersebut.
’’Ini kesempatan. Ini adalah peluang yang bisa dan harus dipergunakan sebaik-baiknya,’’ kata Jokowi saat membuka Trade Expo Indonesia di ICE BSD Tangerang, Rabu (24/10).
Selain itu, lanjut dia, pelaku usaha perlu melakukan ekspansi ke pasar-pasar nontradisional.
Menurut dia, masih banyak pasar yang belum mendapat perhatian. Misalnya, Asia Selatan dan Afrika.
Untuk membuka kawasan tersebut, Jokowi berjanji meminta para duta besar untuk berdiplomasi.
Jokowi juga meminta pelaku usaha memperbarui kualitas produk guna meningkatkan daya saing.
Pemerintah mendorong pelaku ekspor masuk ke pasar nontradisional karena angka defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) sudah tembus tiga persen.
- Kuasa Hukum: Ijazah Jokowi Sudah Clear & Sah Secara Hukum
- Ini Peran Strategis Bea Cukai dalam Sinergi Instansi untuk Mendorong Ekonomi Daerah
- Bea Cukai Bantu UMKM di Ambon dan Malang Tembus Pasar Ekspor Lewat 2 Kegiatan Ini
- Begini Respons Gubernur Riau soal PHK 3.100 Pekerja PT Pulau Sambu
- Bea Cukai Malang Lepas Ekspor 360 Paket Produk Keripik Buah dan Sayur ke Singapura
- Pasar Batu Bara Masih Oke, Anak Usaha SGER Teken Kontrak dengan Perusahaan Vietnam