Cadangan Devisa Terendah sejak Januari 2017
jpnn.com, JAKARTA - Cadangan devisa Indonesia hingga akhir Agutus 2018 sebesar USD 117,9 miliar.
Jumlah itu lebih rendah daripada posisi akhir Juli yang sebesar USD 118,3 miliar.
Direktur Eksekutif-Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman Zainal mengungkapkan, penurunan cadangan devisa pada Agustus terutama dipengaruhi pembayaran utang luar negeri pemerintah.
’’Selain itu, dipengaruhi (upaya) stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat,’’ kata Agusman akhir pekan kemarin.
Meski demikian, Agusman memastikan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Dia juga meyakinkan bahwa besaran cadangan devisa tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Pihaknya menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
’’Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik serta kinerja ekspor yang tetap positif,’’ kata Agusman.
Cadangan devisa Indonesia hingga akhir Agutus 2018 sebesar USD 117,9 miliar. Jumlah itu lebih rendah daripada posisi akhir Juli yang sebesar USD 118,3 miliar.
- Bea Cukai Beri Ruang Pelaku UMKM Promosikan Produknya di Atambua International Expo 2024
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- BI Dorong Ekosistem Halal Lifestyle untuk Kejar Potensi 2 Miliar Populasi Muslim Global
- Kemendag Apresiasi Rabu Hijrah dan BI atas Suksesnya Young Muslim Leader Forum
- Peradi Jalin Kerja Sama dengan BINS Untuk Beri Pembekalan ke Advokat
- Bicara Cadangan Devisa Era Prabowo, Arief Poyuono Singgung Era Mulyono