Cadangan Menipis, Migas Geser ke Pantai
Jumat, 17 Juni 2011 – 10:12 WIB
JAKARTA – Tantangan yang dihadapi industri migas makin berat. Potensi cadangan migas di darat (onshore) makin sulit didapat sehingga perburuan beralih ke lepas pantai (offshore). Imbasnya, industri migas kian terkait erat dengan industri pelayaran. Evita menyebut, di antara 19 WK migas baru yang ditawarkan pada semester I 2011, hanya 10 persen yang berada di daratan, sedangkan 90 persen lainnya di lepas pantai di Kawasan Timur Indonesia. Bahkan, untuk WK migas yang ditawarkan melalui lelang reguler, semuanya merupakan blok migas offshore.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H Legowo mengatakan, hingga kini mayoritas wilayah kerja (WK) migas memang masih berada di daratan. ’’Namun, ke depan industri migas bergeser ke offshore,’’ ujarnya di Jakarta, Kamis (16/6).
Baca Juga:
Data Ditjen Migas menunjukkan, di antara total 288 WK migas nasional, 52 persen berada di daratan, sedangkan 48 persen di lepas pantai. Perinciannya, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) eksplorasi 160 WK, KKKS pengembangan 13 WK, dan KKKS produksi 55 WK.
Baca Juga:
JAKARTA – Tantangan yang dihadapi industri migas makin berat. Potensi cadangan migas di darat (onshore) makin sulit didapat sehingga perburuan
BERITA TERKAIT
- LRT Jabodebek Gelar Apel Peringatan Bulan K3 Nasional 2025
- Mantap, Parfum Asal Indonesia Tembus ke Pasar Negeri Sakura
- Maksimalkan Potensi Bisnis Digital, Padang Toto Adidaya Tawarkan Solusi Kreatif
- Moratorium Sawit Hasilkan Kontribusi Ekonomi Rp 28,9 Triliun Pada 2045
- Danantara Bakal jadi Pilar Baru Ekonomi Nasional
- Tolong Dicatat, Satu Juta Rumah yang Dibangun Qatar Bukan Buat Orang Kaya