Cairan Berlebihan di Otak Dibuang Melalui Saluran Cerna

Alumnus FK Universitas Airlangga Surabaya itu dan tim baru bertemu dengan para pasien pada Rabu malam. Sebenarnya, para dokter bedah saraf tersebut akan menangani dua calon pasien. Namun, rupanya, pasien kedua harus dibatalkan karena hasil pemeriksaan awal belum lengkap.
”Ini tidak bisa dilakukan tindakan untuk saat ini. Kami belum tahu apa sebenarnya yang terjadi pada pasien ini,” jelas Lily.
Secara kasatmata, pada pasien yang masih balita tersebut terdapat benjolan di bagian belakang kepala. Meski demikian, untuk memastikannya, dibutuhkan pemeriksaan penunjang lain.
Sedangkan pasien yang kemarin dioperasi, Megawati Malaka, kondisinya sempat diragukan untuk menjalani pembedahan. Sebab, saat tim berkunjung, Mega terlihat lemah dan sedikit sulit diajak berkomunikasi. Apalagi, hasil MRI terakhir yang dimiliki diambil enam bulan lalu.
”Itu dulu sewaktu periksa di Makassar. Sebenarnya sudah ditawari untuk operasi saat itu juga,” ujar Rina Malaka, sang kakak.
Mega merasakan sakit di kepala sejak setahun terakhir. Baru ketika sakit tersebut mengganggu, ibu dua anak itu memeriksakan diri ke dokter.
Saat pertama memeriksakan diri, Mega didiagnosis kelebihan kolesterol. Obat-obatan penurun kolesterol pun dikonsumsi. Setelah sebulan, kondisinya sedikit membaik. Namun, gangguan justru berganti pada bagian mata.
Pandangannya menjadi ganda. Dia berobat ke dokter mata. Tak lama kemudian, Mega periksa ke dokter spesialis penyakit dalam karena sering mual dan muntah.
International College of Surgeons kembali menyambangi Kota Ambon, Provinsi Maluku. Kali ini mereka datang tidak hanya untuk melakukan operasi.
- Bawa Senjata Api di Pelabuhan Ambon, Pria 77 Tahun Ditangkap Tim Gabungan
- Wapres Gibran Mohon Maaf Kepada Masyarakat Ambon dan Merauke
- Konon Ada Guru Honorer Tidak Tahu Info Rekrutmen PPPK, Kok Bisa?
- Kapolsek Dicopot setelah Viral 3 Oknum Polisi Aniaya Warga
- Polda Maluku Tarik Seluruh Senjata Api Personel, Lalu Disimpan di Gudang Logistik
- GP Ansor Advokasi Rizal Serang yang Diduga Menerima Perlakuan Arogansi Oknum Aparat