Cak Imin: Bandara Harus jadi Pendorong Kemajuan Desa

jpnn.com, MAJALENGKA - Wakil Ketua MPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengimbau masyarakat desa di Kabupaten Majalengka memanfaatkan keberadaan Bandara Kertajati, yang sudah mulai beroperasi sejak 24 Mei 2018 lalu.
Muhaimin alias Cak Imin, dengan mengaktifkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), masyarakat punya peluang mengembangkan ekonomi kreatif yang khas, serta berdaya saing tinggi, guna menarik turis domestik dan asing.
"Butuh strategi dan setting. Keberadaan bandara bukan jadi beban bagi masyarakat, tapi pendorong kemajuan desa," ujar Cak Imin dalam acara Jelajah Desa yang masih merupakan rangkaian program Safari Cinta (Cak Imin untuk Indonesia), di Majalengka, Jawa Barat, pada Rabu (30/5).
Cak Imin mengatakan, saat ini masyarakat sudah diberi kebebasan melakukan pembangunan fisik dan ekonomi, sesuai amanah Undang-undang Desa Nomor 6 Tahun 2014. Sehingga, desa tak lagi berposisi sebagai objek, melainkan subjek pembangunan.
Kondisi itu, lanjutnya, berbeda dari kebijakan zaman orde baru, di mana desa didikte oleh pusat. Sehingga tak heran, partisipasi masyarakat di tingkat bawah terkesan pasif.
"Dengan cara itu, kita semua bisa mendorong kemajuan lebih cepat dan mendetail, serta menyesuaikan dengan perubahan yang serba cepat," terang Cak Imin. (adv/jpnn)
Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengimbau masyarakat desa bisa memanfaatkan Bandara Kertajati.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Bertemu Wagub Erwan Setiawan, Bamsoet Dukung Pemekaran Daerah di Jawa Barat
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Raih Cum Laude dan Menjadi Wisudawan Terbaik FISIP UI
- Waka MPR: Kemampuan Literasi Generasi Muda Harus Ditingkatkan
- Munas IKA PMII Dibuka, Cak Imin: Inilah Kami, Wahai Indonesia
- Temui Menteri Rosan, Waka MPR Dorong Regulasi CCS yang Progresif dan Kompetitif
- Mantan Wakapolri Syafruddin Meninggal Dunia, Bamsoet: Kami Kehilangan Sosok Rendah Hati