Cak Imin Berziarah ke Makam KH Achmad Shiddiq di Jember
jpnn.com, JEMBER - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berziarah ke makam KH Achmad Shiddiq di Jember, Sabtu (4/11) malam. Dalam ziarah di kompleks pemakaman yang terletak di Jalan Gajah Mada Jember itu, Muhaimin didampingi sejumlah anggota DPR dan DPRD dari PKB.
Kiai Achmad Shiddiq yang meninggal pada 23 Januari 1991 merupakan sosok penting bagi Nahdatul Ulama (NU). Kiai kelahiran 24 Januari 1926 itu pernah menjadi rais aam syuriah PBNU.
Cak Imin -panggilan kondang Muhaimin- mengatakan, Kiai Shiddiq merupakan sosok pejuang yang kemerdekaan yang punya peran penting dalam sejarah perjalanan NU. Ketika menjadi rais aam syuriah NU pada periode 1984-1991, Kiai Achmad Shiddiq pula yang mengajak nahdiyin menerima Pancasila sebagai asas tunggal.
“Kiai Ahmad Shiddiq ini kreator NU menerima pancasila sbg asas tunggal,” ujar Cak Imin.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (berjaket loreng) saat memanjatkan doa di makam KH Achmad Shiddiq di Jember, Sabtu (4/11). Foto: DPP PKB for JPNN
Bahkan, Cak Imin menyebut rais aam syuriah kelima di NU itu sebagai Kiai Pancasila. Mantan menteri tenaga kerja dan transmigrasi (Menakertrans) itu menjelaskan, Kiai Achmad Shiddiq bersama KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur meletakkan dasar-dasar berorganisasi kemasyarakatan dalam bingkai NKRI.
Karena itu, Kiai Achmad Shiddiq menerima Pancasila sebagai asas tunggal tanpa syarat apa pun. “Beliau pula yang meletakkan dasar konsepsi tidak ada pertentangan antara Islam dan Pancasila,” tutur Cak Imin.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berziarah ke makam KH Achmad Shiddiq di Jember. Kiai Achmad Shiddiq semasa hidupnya punya peran penting bagi sejarah NU.
- DPRD DKI Jakarta Diminta Mengawal Proses Legislasi Perda Pesantren
- Pra MLB NU Soroti Jabatan Gus Ipul di PBNU
- Ninik Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi Pascabanjir Bandang
- Perkumpulan Rabithah Melayu Banjar: Kiai Syarbani Haira Bukan Pengangguran
- Gugatan Ghufron Ditolak, Cak Imin Tak Perlu Ganti Rugi
- FGD Pra-MLB NU: PBNU Melanggar Nilai Cinta Kasih & Kesatuan