Cak Imin Dianggap Sukses Lahirkan Anak Muda Cemerlang
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin digadang-gadang menjadi calon wakil presiden (cawapres) 2019. Anggota Dewan Syura PKB Maman Imanulhaq mengatakan, sebelum Undang-undang pemilu disetujui, dia sudah terus mendorong Cak Imin menjadi cawapres.
Menurut Maman, hal itu ternyata diamini banyak orang. “Termasuk teman-teman Gerindra, Demokrat, dan sebagainya,” kata Maman dalam diskusi Menakar Cawapres Potensial 2019 di gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/11).
Pria yang karib disapa Kang Maman itu menambahkan, sekarang ini Indonesia membutuhkan banyak nama sebagai calon pemimpin. Dia menjelaskan, suasana politik zaman sekarang berbeda dengan sebelumnya. Seperti bagaimana berpikir mencari pengganti Presiden RI Kedua Soeharto maupun Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Nah, sekarang kami harus meyakinkan bahwa selalu ada potensi di anak-anak bangsa ini untuk menggantikan pimpinan nasional,” kata Kang Maman.
Namun, ujar dia, saat UU Pemilu disahkan dan PKB di posisi menyetujui presidential threshold (PT) 20 persen, mau tidak mau pihaknya sadar tidak bisa mendorong Cak Imin menjadi calon presiden. Tetapi, cukup sebagai cawapres.
Hanya saja, dia menegaskan, ini bukan sikap resmi PKB. Menurut dia, PKB sampai saat ini tidak pernah melakukan deklarasi untuk pencalonan Cak Imin. “Kami lebih mengadakan beberapa titik relawan, ada juga komunitas-komunitas,” katanya.
Nah, Kang Maman juga menambahkan, ada tiga hal yang penting terkait fenomena antara posisi relawan dengan posisi partai politik. Dia menjelaskan, relawan bersifat partisipatif. Sementara partai politik selalu mobilisasi. Parpol lebih tertutup, sedangkan relawan transparan.
Begitu pula parpol selalu menutupi nilai kebijakan. Tetapi kalau relawan termasuk militansi. Karena itu, Maman terus mendorong dan bertemu dengan komunitas yang akhirnya mendeklarasikan Cak Imin sebagai cawapres. Dukungan itu pun masif. Tidak hanya dari kalangan santri, tapi juga berbagai komunitas hingga anak-anak jalanan.
“Kebetulan saya Koordinator Aliansi Bhinneka Tunggal Ika melihat sosok Cak Imin sebagai yang berhasil membesarkan dan mempertahankan Partai Kebangkitan Bangsa dan melahirkan anak-anak muda yang memiliki ide lebih cemerlang,” papar Kang Maman.
Nah, Kang Maman menuturkan, pola ini tidak menjadi politik dinasti. Namun, mengutamakan nilai Bhinneka Tunggal Ika, yang dibutuhkan oleh Indonesia. Gerakan ini yang dinamakan Kampasing.
"Jadi kalau Agus Harimurti Yudhoyono sudah keliling ke mana-mana dan sendiri, kami justru keliling di relawannya. Termasuk juga beberapa kiai muda, santri-santri terus mengundang Cak Imin menjadi sosok yang nanti menjadi calon wakil presiden,” pungkasnya. (boy/jpnn)
Koordinator Aliansi Bhinneka Tunggal Ika melihat Cak Imin berhasil membesarkan dan mempertahankan Partai Kebangkitan Bangsa.
Redaktur & Reporter : Boy
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Nihayatul Wafiroh: Kesehatan Mental dan Spritual Penting Sebagai Fondasi Kehidupan
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- DPRD DKI Jakarta Diminta Mengawal Proses Legislasi Perda Pesantren
- Ninik Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi Pascabanjir Bandang
- Gugatan Ghufron Ditolak, Cak Imin Tak Perlu Ganti Rugi