Cak Imin Dinilai Cerdas Mengonsolidasikan Kepentingan Kerakyatan
jpnn.com, TANGERANG - Pengamat politik Hendri Satrio menilai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai sosok yang khas dan mampu mengonsonsolidasikan kepentingan kerakyatan.
Hal itu disampaikan Hendri dalam diskusi dan peluncuran buku Mata Air Indonesia Maju—Gagasan Kepada Cak Imin yang digelar Rumah Politik Kesejahteraan (RPK) bersama Perekat Demokrasi Tangerang di Cikupa, Tangerang pada Rabu (6/6).
"Cak Imin merupakan sosok khas. Dengan gaya otentiknya dia mampu dengan cerdas mengonsolidasikan kepentingan kerakyatan. Agenda yang sering dia sebut politik kesejahteraan,: ucap Hendri.
Pada kesempatan yang sama, aktivis sosial demokrasi Binny Buchori menilai Cak Imin aktif dalam menyampaikan narasi kebangsaan dan kesadaran kebinekaan.
Hal itu menurutnya akan melapangkan jalan melewati banyak ujian dan tantangan kebangsaan ke depan.
"Keterlibatan banyak kalangan menengah intelektual dengan gagasan yang jernih atas masalah-masalah kebangsaan dan keadilan, penting diketengahkan," ucapnya.
Dia pun mengapresiasi sikap Cak Imin yang membuka diri terhadap literasi politik, bahkan Binny menyebutnya sebagai tokoh pemimpin pemrakarsa dalam hal itu.
"Dirilisnya buku Mata Air Indonesia Maju—Gagasan Untuk Cak Imin’ adalah langkah penuh komitmen yang patut diapresiasi tinggi," ujar Binny.
Isu HAM
Sementara itu, pegiat hak asasi manusia (HAM) Amirudin Al-Rahab berharap para calon pemimpin ke depan tidak abai pada persoalan HAM.
Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dinilai sebagai sosok yang khas dengan gaya otentik yang mampu mengonsolidasikan kepentingan kerakyatan
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Nihayatul Wafiroh: Kesehatan Mental dan Spritual Penting Sebagai Fondasi Kehidupan
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- DPRD DKI Jakarta Diminta Mengawal Proses Legislasi Perda Pesantren
- Kewenangan Dewan Pertahanan Nasional Dianggap Berbahaya Bagi Demokrasi dan HAM
- Ninik Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi Pascabanjir Bandang