Cak Imin: Mudik Momen Perkuat Kesalehan dan Interaksi Sosial
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menyebut tradisi mudik yang digelar satu kali dalam setahun sebagai momentum memperkuat kesalehan dan interaksi sosial.
Dengan demikian, menurut Cak Imin sapaan Muhaimin, mudik selain ajang bertemu sanak keluarga, juga merekatkan tenun kebangsaan yang selama ini sempat tercabik.
“Solidaritas komunal akan menguat, interaksi sosial masyarakat urban dan pedesaan juga bisa terbangun baik,” ujar Cak Imin saat melepas peserta mudik di TMII Jakarta, Sabtu (10/6).
Cak Imin menambahkan, selama bulan suci Ramadan setiap kaum muslim ditempa kesalehan pribadinya dengan puasa, ibadah, kesabaran, empati dan keikhlasan.
Karena itu, mudik dan berlebaran di kampung dengan sanak keluarga, sukacitanya tidak semata pribadi, tapi juga komunal dan kohesi sosialnya terjadi.
“Kohesi sosial itulah salah satu modal utama kita mempererat makna kebangsaan, peradaban dan kemajuan sosial negara ini," terangnya.
Menurut Cak Imin, semangat masyarakat berusaha dan berjuang agar bisa mudik lebaran setiap tahunnya bisa menjadi transformasi semangat bangsa ini agar semakin maju, bersatu dan lebih baik. Terutama jika diperkuat penanaman nilai toleransi, gotong royong, kesetiakawan sosial, hubbul wathon, dan lain sebagainya, khususnya dalam bidang pendidikan dan keagamaan bangsa ini.
“Jadi mudik lebaran Islam Indonesia banget kan," ujar Cak Imin.(adv/jpnn)
Abdul Muhaimin Iskandar menyebut tradisi mudik yang digelar satu kali dalam setahun sebagai momentum memperkuat kesalehan dan interaksi sosial.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Pesan Khusus Plt Sekjen Siti Fauziah Saat Pimpin Mutasi di Lingkungan Setjen MPR
- Wakil Ketua MPR Ibas Berharap Kompolnas jadi Penyeimbang Baik Buruknya Wajah Polri
- Wakil Ketua MPR: Kualitas Pendidikan Harus jadi Perhatian Semua Pihak
- Prabowo Selamatkan Sritex, Eddy Soerparno: Ini Bentuk Nyata Presiden
- Pejabat Komdigi Lindungi Judol, Eddy Soeparno: Merusak Generasi Muda
- Ibas Soroti Isu Kekerasan Seksual: KIta Harus Speak Up, Waspada, dan Berani Melapor