Cak Imin Nomor Satu di Survei Cawapres LSI
jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyimpulkan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dianggap paling pantas menjadi calon wakil presiden di Pilpres 2019.
Peneliti LSI Taufik Febri mengatakan, survei dilakukan terhadap 1.220 responden dengan margin of error 2,8 persen. Survei dilakukan pada 20-31 Desember 2017.
"Hasilnya, Muhaimin Iskandar unggul dibandingkan kandidat lain dengan 14,9 persen," kata dia saat rilis sekaligus diskusi publik bertajuk 'Menemukan Tokoh Muda dan Islami' di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (27/1).
Dia menjelaskan ada lima tokoh muda islami yang terpotret potensial menjadi cawapres dalam survei LSI kali ini. Mereka adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Ajdi atau Tuan Guru Bajang.
Zulhas menjadi pesaing Cak Imin meski presentase keduanya terpaut jauh. Survei memotret Zulhas dipilih 3,8 persen.
Di urutan ketiga Tuan Guru Bajang dengan 2,2 persen, disusul Sohibul 1,9 persen dan Romahurmuziy dengan 1,1 persen.
"Nah yang menarik adalah yang belum menentukan pilihan, yang menjawab tidak tahu, rahasia, dan belum memutuskan ada 76,1 persen," imbuhnya.
Kenapa cawapres perlu sosok yang mewakili kekuatan Islam, Taufik menjelaskan, survei memotret hanya ada dua tokoh yang memiliki tingkat elektabilitas yang mungkin maju dalam Pilpres 2019.
Hasil survei yang dilakukan LSI menyimpulkan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar paling pantas jadi calon wakil presiden di Pilpres mendatang
- 100 Tahun Al Falah Ploso: Gus Muhaimin Beruntung Dibimbing Kiai Nurul Huda Djazuli
- Haul ke-33 Kiai Muhammad Iskandar, Gus Imin: Keteladanan Beliau Tak Bisa Terhapus
- Gugatan Ghufron Ditolak, Cak Imin Tak Perlu Ganti Rugi
- Gus Imin Mengukuhkan 8 Pemimpin Daerah Terpilih jadi Pengurus PKB Jabar
- Gus Imin Jadi Saksi Pernikahan Abid Abdurrahman-Vassa Mustikahati
- Ingin Sejahterakan Rakyat, Kemenko PN dan Kementerian Transmigrasi Siap Berkolaborasi