Cak Machfud Pastikan Tak Akan Ada lagi Kawasan Pergudangan di Tengah Surabaya
jpnn.com, SURABAYA - Calon Wali Kota Surabaya Nomor Urut 02 Machfud Arifin memastikan ke depan tidak ada lagi kawasan pergudangan dan bongkar muat di tengah Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Ke depan harus membangun kawasan pergudangan di lokasi yang tepat, tidak boleh lagi kawasan pergudangan dan bongkar muat di tengah kota," kata Machfud dalam diskusi daring dengan masyarakat logistik di Surabaya, Rabu.
Machfud mencontohkan, kawasan kota tua di Kembang Jepun. Itu adalah salah satu pusat perdagangan dan pergudangan.
Truk-truk besar setiap hari bongkar muat di sana. Omzetnya setiap bulan diperkirakan triliunan rupiah.
"Ke depan akan di tata, dengan teknologi yang ada sekarang, gudang tidak perlu di tengah kota, bisa di pinggir di lokasi yang ditentukan. Kawasan tengah seperti Kembang Jepun tetap jadi tempat bisnis, sekaligus destinasi wisata yang tidak macet," katanya.
Menurut dia, Kota Surabaya yang semakin padat dan maju, ke depan harus benar-benar dibangun dengan perencanaan yang matang. Setiap ruang yang ada dimaksimalkan untuk kemajuan dan kemakmuran warga.
Selain itu, lanjut dia, Kota Surabaya juga harus mempersiapkan rencana perpindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. "Surabaya adalah kota penghubung. Bisa jadi tumpuan Indonesia timur," katanya.
Dia mencontohkan, selama ini Surabaya menjadi tempat transit perdagangan dari kawasan timur ke barat Indonesia. Demikian halnya produk-produk dari luar negeri.
Machfud Arifin mengatakan tidak boleh ada lagi kawasan pergudangan dan bongkar muat di tengah Kota Surabaya.
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Smart Warehouse Solusi Cerdas di Tengah Tekanan Rantai Pasokan
- Sinar Primera Group Luncurkan Cold Storage di Pluit
- Jubelio WMS, Layanan untuk Bantu Pebisnis Online Atasi Masalah Pergudangan
- Khusus untuk Pebisnis: Ini Trik untuk Mempercepat Pengambilan Barang di Gudang
- 7 Karyawan Berbuat Terlarang di Gudang, Perusahaan Rugi Rp 500 Juta