Cak Nanto: Jokowi Menjadi Negarawan, Jika...
jpnn.com, JAKARTA - Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto menyebut Joko Widodo (Jokowi) resmi menyandang sosok negarawan, jika tidak memaksakan kehendak mewujudkan wacana jabatan tiga periode Presiden RI.
Hal itu diungkapkan Cak Nanto sapaan akrab Sunanto demi menanggapi wacana mengubah jabatan Presiden RI menjadi tiga periode.
"Bangsa hari ini defisit negarawan. Jokowi menjadi negarawan jika tetap memegang teguh sikapnya untuk cukup dua periode saja," kata Cak Nanto dalam keterangan persnya, Jumat (25/6).
Dia mengatakan Indonesia memiliki sejarah kelam ketika Presiden RI dijabat seseorang dengan waktu panjang.
Pria kelahiran Sumenep, Jawa Timur itu kemudian berbicara kepemimpinan lama Soeharto sebagai Presiden RI yaitu 32 tahun dan membuat matinya demokrasi.
"32 tahun Pak Harto (Soeharto, red) berkuasa, lantas apa yang terjadi? Demokrasi mati, fundamental ekonomi rapuh, oligarki tumbuh subur. Mereka yang kaya adalah mereka yang berada di lingkaran Soeharto," ungkap Cak Nanto.
Alumnus Universitas Muhammadiyah Surakarta itu mengatakan, soal masa jabatan presiden sebaiknya mencontoh kepemimpinan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Menurut dia, Gus Dur ialah sosok yang egaliter dan legowo. Presiden keempat RI itu menempatkan konstitusi di atas hasrat pribadi.
Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto menyebut Joko Widodo (Jokowi) resmi menyandang sosok negarawan jika tidak memaksakan wacana jabatan tiga periode Presiden RI.
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Pengamat Politik Sebut Wajar Jokowi Diunggulkan Jadi Ketua Wantimpres RI
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Menilai Jokowi Layak Jadi Ketua Wantimpres RI