Cak Nun Sindir Kepemimpinan Nasional: Jangan Sampai 3 Kali

Cak Nun Sindir Kepemimpinan Nasional: Jangan Sampai 3 Kali
Ketua DPR Puan Maharani dan budayawan Emha Ainun Nadjib menghadiri acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (10/4). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Budayawan kondang Emha Ainun Nadjib melontarkan sindiran soal kepemimpinan nasional.

Tokoh berjuluk Kiai Mbeling itu menyampaikan sindirannya saat menjadi pembicara pada acara Sinau Bareng Cak Nun di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (10/4) malam.

Cak Nun -panggilan akrabnya- meyakini Indonesia merupakan pusat kemakmuran dunia. Menurut dia, Indonesia punya modal besar menjadi negara superpower.

Namun, hal itu bergantung pada kepemimpinan nasional. "Kalau Indonesia tidak menjadi superpower, berarti pemimpinnya yang salah," kata Cak Nun.

Oleh karena itu, Cak Nun mengajak hadirin di acara itu bertindak cerdas dalam menentukan pemimpin.

"Kalau dua kali tidak bisa, jangan sampai tiga kali," ucapnya.

Pernyataan itu langsung disambut tepuk tangan hadirin. Di antara hadirin itu ada Ketua DPR Puan Maharani dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Cak Nun meyakini akan ada waktu bagi Indonesia memimpin dunia. Menurut dia, Indonesia merupakan bangsa yang memiliki skala waktu hingga 18 generasi.

Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun tak sungkan menyindir kepemimpinan nasional meski duduk bersebelahan dengan Puan Maharani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News