Cak Nun
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Saya baca surat itu: teman-teman ingin menerbitkan buku untuk menandai usia 72 tahun Cak Nun pada 27 Mei depan.
Saya pun langsung menulis. Banyak yang harus saya tuangkan di tulisan.
Dia pejuang di bidang penegakan keadilan. Lantang dalam menyuarakan keluh kesah lapisan rakyat jelata. Kritis dalam logika kekuasaan. Juga soal Padang Bulan dan Maiyahannya. Termasuk soal rokoknya.
Mungkin karena saya lapar, tulisan itu lupa saya kirim. Menjelang malam 27 Ramadan Bung Jufree menagih tulisan itu.
Saya cari-cari: di mana tersimpan. Rupanya tercampur dengan naskah-naskah untuk Disway.
Begitu ketemu langsung saya kirim. Saya sertai doa: semoga datang keajaiban mukjizat yang bisa menyembuhkannya.
Saya ingat Butet "Asu" Kartaredjasa. Waktu itu sudah tidak ada harapan hidup.
Butet sendiri sudah pasrah. Ternyata bisa sehat seperti sedia kala. Tetap berkesenian. Main teater. Juga monolog.