Caketum PB PMII Dengar Keluhan Mahasiswa: Fasilitas Pendidikan Tak Meningkat Saat UKT Naik

Caketum PB PMII Dengar Keluhan Mahasiswa: Fasilitas Pendidikan Tak Meningkat Saat UKT Naik
Calon Ketua Umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2024-2027 Abdurrohman Wahid. Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Calon Ketua Umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2024-2027 Abdurrohman Wahid mendengar keluhan mahasiswa soal kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama melaksanakan kunjungan ke kampus.

Dia mengatakan mahasiswa di berbagai perguruan tinggi mengeluhkan terjadinya kenaikan UKT dan hal itu tidak seimbang dengan peningkatan kualitas fasilitas pendidikan.  

"Menurut laporan dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), sejumlah kampus di Indonesia masih memiliki fasilitas laboratorium yang kurang memadai, ruang kelas yang tidak cukup, dan layanan perpustakaan yang terbatas," kata Wahid kepada awak media, Rabu (9/7).

Wahid mengatakan kenaikan UKT yang masih ditemukan di lapangan, begitu memberatkan mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. 

Dia menyebut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata keluarga di Indonesia relatif rendah, sedangkan biaya pendidikan terus meningkat.

Data BPS pada 2023 mengungkap bahwa pendapatan rata-rata rumah tangga di Indonesia sekitar Rp 4,2 juta perbulan. 

Menurutnya, dengan biaya pendidikan yang terus meningkat, banyak keluarga yang kesulitan membiayai anak-anak mereka ke perguruan tinggi.

"Saya mendengar langsung dari mahasiswa yang harus bekerja paruh waktu untuk menutupi biaya pendidikan mereka. Banyak dari mereka merasa tertekan dan terbebani oleh biaya yang semakin tinggi, sementara kualitas fasilitas pendidikan tidak menunjukkan peningkatan yang baik" kata Wahid.

Caketum PB PMII 2024-2027 Abdurrohman Wahid mendengar keluhan mahasiswa soal kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama melaksanakan kunjungan ke kampus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News