Caketum PB PMII Dengar Keluhan Mahasiswa: Fasilitas Pendidikan Tak Meningkat Saat UKT Naik
Dari persoalan tersebut, dia mengusulkan pemerintah dan perguruan tinggi perlu memperluas program beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan kurang mampu.
"Ini akan memastikan bahwa pendidikan tinggi tetap dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Beasiswa bisa datang dari pemerintah, swasta, atau melalui kemitraan dengan lembaga internasional," lanjut Wahid.
Selanjutnya, kata dia, perlu dibuat sistem subsidi silang di perguruan tinggi sehingga bisa meringankan beban biaya bagi mahasiswa kurang mampu.
Kemudian, ujar Wahid, perguruan tinggi harus lebih transparan dalam menentukan dan mengelola UKT.
Kampus, kata dia, harus melibatkan mahasiswa dalam proses penentuan UKT dan memastikan bahwa kenaikan biaya didasarkan pada kebutuhan nyata.
Berikutnya, lanjut Wahid, perlu ada peningkatan kualitas pendidikan ketika universitas ingin menaikkan biaya UKT.
"Perguruan tinggi perlu mengalokasikan dana dengan efektif untuk meningkatkan fasilitas dan layanan pendidikan, seperti laboratorium, perpustakaan, dan teknologi pendukung," ungkapnya.
Dia juga menyebut ke depan perguruan tinggi perlu membangun kerja sama dengan industri dan komunitas demi mendukung pengembangan fasilitas dan penelitian.
Caketum PB PMII 2024-2027 Abdurrohman Wahid mendengar keluhan mahasiswa soal kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama melaksanakan kunjungan ke kampus.
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Mahasiswa Minta Pemerintah Tegas Tindak Oknum Nakal Sesuai Putusan MK 136/2024
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Glodok Chinatown: Simbol Keharmonisan dalam Komunikasi Antarbudaya
- Lewat Kegiatan Ini, Mahasiswa di Jatim Diajak Memahami Peran Penting Bea Cukai