Caleg DPR Terpilih Ratu Ngadu Bonu Wulla Mengundurkan Diri, Alasannya?

jpnn.com, JAKARTA - Calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai NasDem di daerah pemilihan (dapil) II Nusa Tenggara Timur, yakni Ratu Ngadu Bonu Wulla mengundurkan diri.
Caleg petahana dengan nomor urut 5 itu juga tercatat peraih suara terbanyak di antara calon lain dari Partai NasDem, bahkan lebih banyak dari pemilih mantan gubernur NTT Viktor Laiskodat yang berada di nomor urut 1
Anggota Komisi IX DPR Ratu Ngadu Bonu Wulla. Foto: Dokumentasi Humas DPR RI
Surat pengunduran diri itu disampaikan saksi dari Partai NasDem kepada Anggota KPU RI August Mellaz yang sedang memimpin "Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Nasional" panel B.
"Baik, terima kasih untuk saksi dari Partai NasDem. Tentu, suratnya kami terima. Nanti kami akan pelajari sendiri," kata Mellaz di Gedung KPU RI, Jakarta, Selasa (12/3)
.
Mellaz menyampaikan bahwa dia tidak akan menyampaikan substansi dari surat pengunduran diri tersebut dalam forum rekapitulasi perolehan suara itu.
"Kami juga tidak akan sampaikan di forum ini substansinya apa karena yang pasti ini kan prosesnya memang rekapitulasi penghitungan perolehan suara untuk pemilu, baik Presiden-Wakil Presiden, DPR dan DPD untuk Provinsi NTT," ujarnya.
Sementara itu, saksi dari Partai NasDem menyatakan bahwa surat pengunduran diri tersebut merupakan surat dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
"Saya ingin menyampaikan ada surat dari Ketua Umum Partai NasDem pada KPU dan juga nanti ditembuskan kepada Bawaslu RI terkait dengan pengunduran diri calon anggota legislatif nomor urut 5 di NTT II," kata saksi tersebut.
Caleg DPR terpilih dari Dapil II NTT Ratu Ngadu Bonu Wulla mengundurkan diri, padahal suaranya terbanyak dibandingkan Viktor Laiskodat sekalipun.
- Paslon dari Barito Utara Ini Disorot, KPU dan Bawaslu Diminta Bergerak
- 2 Anak Buah Surya Paloh Kompak Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Alasannya Sama
- BMKG Imbau Waspadai Potensi Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Sampaikan Laporan saat Rapur, Komisi II Punya 10 Catatan soal Evaluasi Pimpinan DKPP
- Lalu Ahmad Zaini Persilakan Pejabat yang Tak Mampu Bekerja Maksimal Mengundurkan Diri
- Buronan Kasus Penipuan Bermodus Janjikan Proyek Bendungan Ditangkap di Jakarta Selatan