Caleg Gagal yang Sakit Jiwa Bakal Dirawat di RSJ Ernaldi Bahar Palembang

jpnn.com, PALEMBANG - Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Ernaldi Bahar Palembang menyiapkan ruangan bagi para calon legislatif (caleg) yang gagal terpilih.
Namun, meski telah menyiapkan dan merawat para caleg gagal yang depresi, RSJ Ernaldi Bahar Palembang tidak menyiapkan kamar khusus bagi para politisi.
Sebab, semua ruangan berhak di tempati oleh siapapun, tanpa ada perbedaan pelayanan maupun perawatan.
"Intinya orang yang sakit jiwa bisa pengobatan di sini, tidak ada pelayanan khusus. Hanya mereka (pasien) bisa memilih mau dirawat di kamar kelas apa, perbedaannya hanya dari fasilitas, bukan pelayanan," ungkap Kasi Perawatan Rawat Inap RSJ Ernaldi Bahar Palembang Nuriah, Jumat (24/11).
Kepala Instalasi Humas dan Layanan Pengaduan RSJ Ernaldi Bahar Palembang Iwan Andhyantoro menambahkan sebelumnya pasien ODGJ di RSJ Ernaldi Bahar ada yang berasal dari latar belakang politik dan dirawat selama beberapa kali.
Namun, untuk informasi secara khusus, pihak rumah sakit tidak bisa menyebutkan jelas karena berkaitan dengan kode etik.
"Anak dokter, dokter pun ada, untuk yang caleg belum ada, ya, tetapi, anak dari pejabat politik pernah di sini dan sampai saat ini juga masih ada yang mengulang pengobatan," kata Iwan. (mcr35/jpnn)
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Ernaldi Bahar Palembang menyiapkan ruangan bagi para calon legislatif (caleg) yang gagal terpilih.
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Cuci Hati
- BSI: Cicil Emas Perbankan Syariah Tumbuh 86,41 Persen
- Dukung Mudik Lebaran, Hutama Karya Kebut Proyek Tol Palembang-Betung
- Menjelang Ramadan 2025, Harga Ayam Potong di Palembang Merangkak Naik
- 3 Warga Perusak Fasilitas di CGC Palembang Dilaporkan ke Polda Sumsel, Satunya Anggota DPRD
- Bawa Pistol Rakitan, Pria Asal Jambi Ini Ditangkap Polisi
- Pendapatan Hotel di Palembang Turun 20 Persen, Dampak Efisiensi Anggaran Prabowo?