Caleg Golkar Laporkan Sesama Rekan Partainya ke Bawaslu
Saat mengecek formulir C1 dan DAA.1 DPRD kota, data yang masuk masih cocok. Tapi, begitu masuk ke server KPU, unggahan angkanya berubah.
Agoeng menduga ada manipulasi data. "Sampai saat ini baru ketemu delapan TPS. Dan, menurut saya, ada lebih banyak sepertinya," ujar Agoeng.
BACA JUGA : Dukung Bawaslu, Puluhan Santri Diteriaki Massa Nasi Bungkus oleh Ibu-Ibu Fan Prabowo
Di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Agoeng menemukan dua TPS yang datanya tidak sesuai dengan yang diunggah ke KPU.
Di TPS 30, Aan mendapatkan 0 suara. Supardi memperoleh 20 suara. Agoeng cuma mendapatkan 1 suara.
Namun, saat diunggah, suara yang diperoleh Supardi justru beralih ke Aan. Dengan begitu, dukungan yang semula cuma 0 berubah menjadi 20.
Di TPS 31 hampir serupa. Aan tak memperoleh suara. Sementara itu, Supardi mendapatkan dukungan dari 27 warga. Lagi-lagi, suara Supardi beralih ke Aan.
"Kalau suara dari dua TPS ini saja diperbaiki, aku lolos. Ndaniyo delapan TPS," ujar Agoeng.
Caleg Golkar menduga ada pelanggaran dan meminta Bawaslu menindaklanjuti temuannya itu sebelum 22 Mei.
- Bagja: Bawaslu Tangani 137 Permohonan Sengketa Paslon Pilkada
- Bawaslu DKI Jakarta Telusuri Dugaan Pengurus RT dan LMK di Cilincing Terlibat Politik Praktis
- Puadi Instruksikan Jajaran Bawaslu di Daerah Jangan Pelit Informasi ke Pengawas TPS
- Simak, Hasil Penelusuran Bawaslu Presiden Berkampanye di Pilkada Jateng
- Pemenangan RIDO Bentuk Tim Reaksi Cepat Buntut Perusakan APK
- APK Dirusak, Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono Bergerak!