Caleg Muda Miskin Implementasi

jpnn.com - “Harus lebih baik, minimal harus sama kualitasnya dibanding yang tua-tua. Kalau tidak, ya mereka akan dilupan sejarah,” kata pengamat politik dari Universitas Paramadina, Bima Aria Sugiharto, saat menjadi pembicara dalam dialektika demokrasi bertajuk “Menguji Kompetensi Caleg Muda,” di Press Room DPR/MPR RI,
Bima membuat beberapa klarifikasi caleg muda, yakni kroni, aktivis, profesional dan caleg selebritis. “Silahkan dipetakan sendiri, siapa yang jadi caleg karena kroni, karena aktivis, profesional atau karena dia seorang artis. Semua ada plus-minusnya,” terang Bima.
Bima menyebut bahwa caleg muda biasanya banyak wacana, namun miskin implementasi. Ini harus menjadi perhatian utama para caleg muda ke depan. “Jangan hanya bisa berwacana, tapi apa yang diwacanakan itu harus bisa diimplementasikan di lapangan,” tegas Bima.
Bima juga mengatakan bahwa tiga fungsi DPR, yakni legislasi, pengawasan dan budgeting masih belum optimal. "Ini harus menjadi challange (tantangan) bagi caleg-caleg muda kalau nanti terpilih," pungkasnya.(eyd)
JAKARTA - Munculnya caleg-caleg muda dari partai-partai politik adalah hal yang wajar. Tapi, kalau caleg-caleg muda itu tidak lebih baik daripada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK: Wacana Pemiskinan Keluarga Koruptor Harus Ada Diskusi Mendalam
- Siswa SWA Raih Beasiswa Harvard, Stanford, dan UC Berkeley, Keren!
- Tegas, Pertamina Pecat Sopir Truk BBM & Tutup SPBU di Klaten
- 71.166 Guru Honorer Kantongi Rp 2 Juta per Bulan, Langsung Masuk Rekening
- Menhut dan Titiek Soeharto Kunjungi Titik Nol Sabang, Ikon Aceh untuk Negeri
- Kemenkes Cabut STR Dokter Priguna, Izin Praktik Dibatalkan