Caleg PPP Ajukan Petisi
![Caleg PPP Ajukan Petisi](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
jpnn.com - "Kita melayangkan petisi ini demi menyelamatkan partai yang mengalami stagnasi politik. Para pimpinan partai tidak tanggap terhadap dinamika perubahan arus politik saat ini yang menginginkan agar partai-partai bisa menerapkan suara terbanyak sehingga PPP sebagai partai lama bisa lebih demokratis," kata Muhrizi Fauzi, salah satu penandatangan petisi dalam jumpa pers di DPP PPP, Jakarta, Kamis (28/8).
Muhrizi menambahkan, beberapa caleg PPP yang menuntut pimpinan PPP untuk mengakomodir caleg peraih suara terbanyak pada pemilu 2009. Menurutnya, dengan penerapan suara terbanyak sebagaii caleg jadi maka hal itu akan mendorong PPP lebih dinamis menjawab tantangan perubahan.
"Dengan penerapan suara terbanyak ini target yang ditetapkan DPP P3 sebanyak 15 persen bukan hanya akan tercapai, namun juga akan lebih yaitu sebanyak 21 persen. Hal ini tentunya sangat realistis jika berdasarkan suara terbanyak, karena sebagai partai lama P3 memiliki infrastruktur yang sudah mengakar sampai ketingkat desa," tambahnya.
Namun sebaliknya, ulas Muhrizi, jika peraih suara terbanyak tidak diajukan sebagai caleg jadi maka justru PPP akan kesulitan meraup suara pemilih. "Kekhawatiran kita, akan banyak caleg PPP yang akan mencabut pencalonannya. Atau paling tidak para kader yang mendapatkan nomer urut dibawah dan sulit menjadi caleg terpilih akan bersikap pasif karena tidak mau bekerja sia-sia," ucapnya.(ara/JPNN)
JAKARTA – Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang masuk dalam calon legislatif yang didaftarkan ke KPU mengajukan petisi ke pimpinan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK akan Panggil Tan Paulin, Ahmad Ali, dan Japto dalam Kasus Rita Widyasari
- Komite I DPD Apresiasi Langkah Menteri Nusron Wahid Menyelesaikan Kasus Pagar Laut
- Staf Anggota DPR Hafisz Thohir Mangkir dari Panggilan KPK
- 4 Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Mbak Ita Ternyata....
- Danone Indonesia dan MPKU Muhammadiyah Gelar Edukasi Akbar Sekolah Sehat
- Pengamat Sebut KPK Harus Lanjutkan Kasus Hasto, Jangan Jadi Alat Barter Kekuasaan