Caleg tak Punya Basis Massa, Politik Uang Merajalela
Jumat, 19 Juli 2013 – 21:48 WIB
JAKARTA – Salah satu penyebab tingginya politik uang dalam pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) karena calon anggota legislatif (caleg) ditempatkan pada daerah pemilihan (dapil) yang bukan menjadi basis massa yang bersangkutan. Menurut Titi, kondisi yang ada makin diperparah jika selama ini partai yang mengusung caleg ternyata juga tidak membangun jaringan di daerah-daerah tersebut. “Biasanya partai yang sangat sentralistik-lah yang tidak membangun kader,” ujarnya.
Akibatnya para caleg terpaksa melakukan berbagai cara agar pemilih di dapil tersebut simpati terhadap dirinya. Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini mengistilahkan hal ini dengan sebutan membangun relasi instan.
“Artinya relasi antara pemilih dengan caleg terjadi hanya dalam waktu singkat. Selama ini ia (caleg yang bersangkutan) tidak dikenal, namun dipaksa membangun jaringan dalam waktu yang singkat. Inilah yang menjadi salah satu penyebab tingginya money politics. Jadi terkesan diciptakan dan dininabobokan” ujar Titi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (19/7).
Baca Juga:
JAKARTA – Salah satu penyebab tingginya politik uang dalam pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) karena calon anggota legislatif (caleg) ditempatkan
BERITA TERKAIT
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor
- Asosiasi Lembaga Survei Presisi Sambut Poltracking Indonesia jadi Anggota Baru
- Ketua DPP NasDem Ajak Warga Teluk Merempan Dukung Afni Zulkifli-Syamsulrizal
- Kembali ke Solo, Kaesang Perkenalkan Respati-Astrid kepada Warga Pucang Sawit
- Fahira Sebut Ridwan Kamil Bakal Tutup Perusahaan Miras PT Delta Djakarta
- Perihal Kepala Daerah Sudah Dua Periode Maju di Pilkada 2024, Pakar Hukum Merespons, Tegas!