Calo CPNS Cabul Beroperasi di Bogor, Empat Guru Cantik Jadi Korban

jpnn.com - CARIU - Entah disengaja atau tidak, calo CPNS semakin marak di kabupaten Bogor ini. Yang jadi sasaran mereka adalah tenaga pengajar honorer di pinggiran pedesaan. Bahkan aksi para calo tidak sekedar meminta sejumlah uang kepada korbannya. Kini, para calo meminta lebih. Yakni menjadikan korbannya sebagai pemuas nafsu birahi.

Salah satunya menimpa FS (25), seorang guru honorer madrasah ibtidayah di bilangan Desa Cibatu Tiga, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor. Karena keinginannya menjadi PNS tanpa tes, FS mau saja dijadikan pacar oleh sang calo yang tidak lain adalah kepala sekolahnya sendiri. Bahkan sang calo menjanjikan akan menjadikan  wanita berbadan sintal itu istri keduanya. 

FS bukanlah satu-satunya korban edan dari calo CPNS. Ada empat lagi guru cantik yang menjadi korban dari calo CPNS tersebut. “Selain dimintain uang sebesar Rp 80 juta, para CPNS diminta menjadi pacar calo. Sudah empat guru wanita yang menjadi korban,” ujar sumber Radar Bogor (grup JPNN) yang enggan dikorankan namanya.

Untuk meyakinkan para korbannya, calo CPNS tersebut membuat surat perjanjian yang ditandatangai oleh dirinya dan sang korban. Selain itu, para calo mengaku sebagai orang yang dekat dengan petinggi di dinas pendidikan Kabupaten Bogor. 

Menanggapi hal tersebut, Sekdis Pendidikan Kabupaten Bogor, Gada Sembada menuturkan bahwa setiap penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selalu mengandung aroma suap menyuap. Pencatutan nama kepala dinas maupun sekdis pendidikan kerap terjadi.  

“Ya, banyak yang mengaku-ngaku kenal dengan kepala dinas, atau sekdis. Mereka menjanjikan akan membantu memuluskan korbannya untuk menjadi PNS dengan mencatut nama-nama petinggi di dinas,” katanya, kepada Radar Bogor.

Bahkan saat ini kasus penipuan yang mencatut nama dirinya sedang dilakukan pengejaran terhadap pelaku. “Ya, terakhir pelaku yang mencatut nama saya untuk kepentingan mereka, kini dalam pengejaran polres bogor. Saat ini pelaku tengah dilacak keberadanya,”tandasnya. (all/dil/jpnn)