Calo Jual KTP Rp7 Ribu per Lembar
Selasa, 29 Desember 2009 – 08:27 WIB
MEDAN--Cukup berat beban calon perseorangan (independen) yang akan maju dalam pilkada Kota Medan yang akan digelar Mei 2010 mendatang. Pasalnya, setidaknya harus bisa mengumpulkan bukti dukungan berupa foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) sejumlah 81 ribu lembar. Kabar yang beredar, makelar atau calo KTP mulai gentayangan. Mereka menawarkan selembar foto kopi KTP seharga Rp3 ribu. Bahkan, seorang kandidat calon perseorangan mengaku didatangi makelar yang menawarkan harga Rp7 ribu per lembar. Mantan Wakapolres Siantar itu menjelaskan, dirinya mengumpulkan dukungan berupa KTP sejak dari awal sebelum kemunculan ’jasa makelar’. Untuk mendapatkan KTP dukungan itu dia kerap mendatangi pengajian, komoniti bikers dan komunitas lainnya sambil melakukan presentasi tentang keinginannya untuk maju di Pilkada nanti.
"Saya kerap didatangi sejumlah orang yang menawarkan KTP dukungan dengan harga Rp7 ribuan per lembar. Namun saya tak tahu apakah yang menawarkan itu makelar atau bukan. Saya nggak tahu dari mana mereka dapat (KTP itu, red),” terang Bahdin Nur Tanjung, seorang balon independen, kepada wartawan Sumut Pos, kemarin (28/12).
Baca Juga:
Kejadian yang sama dialami Kompol Safwan Khayat. Pria yang kini masih aktif sebagai pejabat di Mapolda Sumut ini mengakui acap kali didatangi sejumlah makelar yang mengaku bisa memberikan ribuan fotokopian KTP. Namun, tawaran itu ditolaknya. “Saya nggak menggunakan makelar,” ucapnya.
Baca Juga:
MEDAN--Cukup berat beban calon perseorangan (independen) yang akan maju dalam pilkada Kota Medan yang akan digelar Mei 2010 mendatang. Pasalnya,
BERITA TERKAIT
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak