Calon Bintang Harus Tidur Siang, Main Bola Maksimal 1,5 Jam
Sabtu, 26 Februari 2011 – 08:08 WIB
Selain itu, tiga finalis pemain terbaik dunia FIFA 2010, Lionel Messi, Andreas Iniesta, dan Xavi Hernandez, adalah hasil didikan La Masia. Bahkan, La Masia merupakan almamater bagi sejumlah bintang seperti Cesc Fabregas (Arsenal) dan Jose Manuel Reina (Liverpool).
Tak puas dengan informasi saat tur yang serbasingkat dan dijelaskan dari jauh, Jawa Pos kembali mendatangi gedung tua yang dibangun pada 1792 itu. Karena tak ada pagar yang menutupi, La Masia terkesan ramah. Meski belum membuat janji, Jawa Pos disambut ramah seorang lelaki tinggi tegap yang dengan ramah memperkenalkan diri sebagai salah seorang pelatih klub muda Barcelona, Albert Capellas.
Saat itu, siang bolong sekitar pukul 13.00 waktu setempat, suasana La Masia terlihat lengang. Tak tampak penghuni asrama yang berumur 9?15 tahun tersebut. Capellas menyatakan, 10 anak yang tinggal di La Masia sejak pukul 08.00 diantar dengan bus ke sekolah-sekolah terdekat. "Nanti sekitar pukul tiga mereka datang. Namun, Anda tetap tak boleh mengganggu karena mereka harus cepat makan dan tak boleh meninggalkan istirahat siang," jelas pria 42 tahun itu memperingatkan.
Memang, meski tinggal di akademi sepak bola terbaik di dunia, tak berarti para remaja tersebut sehari-hari hanya disibukkan urusan bola. Bahkan, Capellas menegaskan, sejujurnya para penghuni La Masia tidak banyak mencurahkan waktu untuk bermain bola. "Dalam sepekan, rata-rata hanya satu setengah jam per hari. Kecuali ada kompetisi, ada lebih sekitar satu jam," ungkapnya.
Jika rakyat Indonesia hari-hari ini sedang memperjuangkan terbentuknya tim sepak bola yang tak terkalahkan, warga Barcelona sudah mewujudkannya.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408