Calon Incumbent Pilgub Sultra Tak Ingin Ali Mazi Lolos
Jumat, 05 Oktober 2012 – 19:00 WIB

Calon Incumbent Pilgub Sultra Tak Ingin Ali Mazi Lolos
JAKARTA - Bakal Calon (Balon), Nur Alam-Saleh Lasata tak ingin jika Ali Mazi-Wuata Saranani lolos sebagai calon pemilihan gubernur (Pilgub) Sultra. Buktinya, tim sukses pasangan calon incumbent ini melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terhadap dugaan tidak mencukupinya syarat dukungan partai politik untuk ditetapkan sebagai calon gubernur.
"Nur Alam melapor ke Bawaslu. Tapi statusnya bukan sebagai gubernur, tapi tapi sebagai pasangan calon," kata anggota Bawaslu, Nelson Simanjuntak saat konferensi pers di Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (5/10).
Baca Juga:
Nelson menjelaskan, dalam laporan yang disampaikan Tim Sukses pasangan berakronim NUSA itu, syarat dukungan parpol terhadap Ali Mazi-Wuata Saranani tidak mencukupi 15 persen sebagaimana yang ditetapkan oleh undang-undang. "Tak usah lah disebut partai politiknya," kata Nelson mengelak.
Pria kelahiran Simargala, 15 Januari 1964 ini mengatakan dari berkas pengusungan calon, ada partai politik yang tidak ditandatangani oleh ketua dan sekretaris partai. "Yang tanda tangan itu bukan ketua partai dan sekretaris tapi pengurus partai. KPU Sultra dilaporkan karena tidak mengecek secara lengkap persyarata dukungan parpol," ucapnya.
JAKARTA - Bakal Calon (Balon), Nur Alam-Saleh Lasata tak ingin jika Ali Mazi-Wuata Saranani lolos sebagai calon pemilihan gubernur (Pilgub) Sultra.
BERITA TERKAIT
- Ibas Ajak Semua Kader Demokrat Buat Program untuk Kesejahteraan Rakyat
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada
- Bahlil Digugat ke Mahkamah Golkar Gegara Ganti Ketua DPR Papua Barat Daya Tanpa Prosedur
- Soedeson Soroti Eksekusi Rumah Warga di Bekasi, Penegak Hukum Diduga Langgar Prosedur
- Polemik Band Sukatani soal Lagu Bayar Polisi, Dewi Juliani: Itu Kritik yang Harus Diterima
- Pakar Sebut Gap Politis Bikin Prabowo & Megawati Sulit Bertemu