Calon Independen Ikuti Workshop Politik
Senin, 29 Maret 2010 – 02:34 WIB
Menanggapi itu, Ryas yang memberikan kuliah umum Kepemerintahan dan Kepala Daerah Independen mencoba memberi solusi. Menurut dia, uang bukan modal utama. Tapi, bagaimana mengemas konten kampanye dengan bagus dan tidak terlalu melebar.
"Pidatonya jangan terlalu panjang. Tapi, harus terus diulang. Apa kebutuhan paling mendasar masyarakat Maros. Apa air bersih, pelayanan kesehatan, atau fasilitas pendidikan yang masih kurang," saran Ryas.
Asdar langsung menjawab spontan. "Saya tidak tahu harus fokus yang mana," ujarnya. Di Maros, cerita Asdar, terlalu banyak masalah. Dalam unas (ujian akhir nasional) paling banyak siswa yang nggak lulus, 40 persen warga menganggur, dan defisit APBD mencapai Rp 75 miliar.
"Tetap pilih masalah yang paling mungkin diselesaikan dan paling besar (nilai) masalahnya," jawab Ryas, sembari lantas tersenyum.