Calon Kada Golkar Harus Berdasar Survei
Rabu, 06 Januari 2010 – 17:37 WIB
JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen DPP Golkar Samsul Bachri menegaskan, calon kepala daerah yang akan diusung DPP Partai Golkar harus berdasarkan hasil survei. Jika tidak, calon tersebut dianggap tidak sah. "Penetapan calon kepala daerah, baik bupati, walikota dan gubernur dari Golkar, ditetapkan DPP Golkar. Tentunya bersama-sama dengan semua tim Pilkada Pusat, serta DPD I dan DPD II," ujar Samsul yang dihubungi JPNN, Rabu (6/1) sore. Sebelumnya, Senin (4/1), Samsul mengungkapkan bahwa pekan depan DPP Golkar akan menentukan calon gubernur dan bupati/walikota yang akan diusung dalam pilkada pada pertengahan 2010. Alasannya, DPP Golkar saat ini tengah menunggu hasil survei dari lembaga independen terhadap calon kepala daerah, yang saat ini sementara masih berjalan.
Dijelaskan Samsul, untuk penetapan calon kepala daerah dari Golkar memang mengacu pada juklak, di mana harus ada survei. Yang paling tinggi elektibilitasnya, itulah pilihan DPP. "DPP tidak melihat dia itu ketua DPD atau bukan. Kita harus berpegang pada hasil survei," ujarnya lagi.
Dilanjutkan Samsul, jika DPD I dan DPD II sudah mensosialisasikan calonnya, silakan saja. Pastinya katanya, sampai saat ini DPP Golkar belum merapatkan dan menetapkan calon kepala daerah di seluruh Indonesia. Golkar pun belum membuka pendaftaran calon kepala daerah.
Baca Juga:
JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen DPP Golkar Samsul Bachri menegaskan, calon kepala daerah yang akan diusung DPP Partai Golkar harus berdasarkan
BERITA TERKAIT
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Raih 3 Juta Lebih Suara, Andra Soni-Dimyati Ditetapkan jadi Gubernur & Wagub Terpilih Banten
- Gelar HUT ke-52 di Sekolah Partai, PDIP Lakukan dengan Konsep Seperti Ini
- Kongres V Bakal Tindak Lanjuti Hasil Rakernas Soal Penetapan Megawati Jadi Ketum PDIP
- Tim Hukum DIA Bakal Bongkar Dugaan 1,6 Juta Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
- KPU Jakarta Resmi Menetapkan Pramono-Rano Sebagai Gubernur dan Wagub Jakarta