Calon Komisioner KY Khawatir Dijegal DPR
Rabu, 12 Mei 2010 – 19:59 WIB
JAKARTA - Panitia Seleksi anggota Komisi Yudisial (Pansel KY) telah menyiapkan tiga langkah untuk mengantisipasi masuknya orang-orang tak kredibel, dalam proses pemilihan anggota lembaga pengawas dan pengadil para hakim nakal tersebut. Selain cara konvensional dengan mengumumkan lowongan anggota KY di media massa, Pansel juga akan mendatangi kalangan akademis, tokoh masyarakat, serta organisasi kemasyarakatan. Sementara, keraguan juga dikemukakan oleh para calon yang dihubungi Pansel. Menurut anggota Pansel, Komarudin Hidayat, sebagian di antaranya menyangsikan independensi uji kelayakan di Komisi III DPR RI. "Kata mereka (calon), 'Apa metodologi yang digunakan DPR hingga berbeda dengan Pansel?' Bahkan karena adanya kepentingan politik, calon khawatir diganjal dengan alasan datanya kurang akurat," sebut Komarudin.
Sementara cara terakhir, menurut Ketua Pansel Harkristuti Harkrisnowo, Rabu (12/5), adalah dengan menawarkan langsung kepada tokoh yang dinilai kredibel. Pernyataan Harkristuti yang merupakan Dirjen Hak Asasi Manusia (HAM) Kementerian Hukum dan HAM ini, adalah demi menjawab pertanyaan dari Asep Rahmat Fajar, anggota Koalisi Pemantau Peradilan (KPP), di Gedung Uppindo, Jakarta Selatan.
Baca Juga:
Keraguan KPP sendiri, lanjut Asep, lantaran berdasarkan pengalaman di lembaga sejenis, di mana selalu saja ada orang yang sengaja disusupkan dengan tujuan melemahkan organisasi tersebut. "Jangan terulang seperti kasus Irawady Joenoes," timpal Febri Diansyah, anggota KPP dari Indonesia Corruption Watch (ICW), menceritakan catatan hitam KY. Seperti diketahui, Irawady adalah komisioner (anggota) KY yang ditangkap KPK karena tertangkap tangan menerima uang suap dalam pengadaan lahan gedung kantor KY di Jl Kramat Jati.
Baca Juga:
JAKARTA - Panitia Seleksi anggota Komisi Yudisial (Pansel KY) telah menyiapkan tiga langkah untuk mengantisipasi masuknya orang-orang tak kredibel,
BERITA TERKAIT
- Saldo ATM Rp 0, Istri Hakim Vonis Bebas Ronald Tannur Sedih
- Lulus PPPK 2024 Kode R2/L Dibatalkan, Pak Kabid Blak-blakan Ungkap Alasannya
- 2 Polisi Kembali Dihukum Demosi di Kasus Pemerasan Penonton DWP
- Prabowo Bakal ke Arab Saudi untuk Lobi Penambahan Kuota Haji
- Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Kapolsek Cinangka & 2 Anak Buah Digarap Propam Polda Banten
- KemenPAN-RB Siapkan Optimalisasi di Seleksi PPPK 2024 Tahap 2, Pemda Diminta Akomodasi Honorer