Calon Pemimpin Negeri Perlu Dites Psikologi
Jumat, 05 Februari 2010 – 13:28 WIB
JAKARTA - Sosiolog Universitas Indonesia, Thamrin Aamal Tomagola menilai bahwa bangsa Indonesia sudah salah dalam memilih memimpin. Thamrin menyarankan, seharusnya para calon pemimpin menjalani tes psikologi sebagai syarat agar kesalahan itu tidak terulang lagi. Thamrin juga menyinggung SBY yang disebut pintar mengambil keuntungan dari apa yang tidak dikerjakan. Kata dia, kemenangan yang diperolehnya pada Pilpres lalu merupakan hasil kerja dari seorang Jusuf Kalla (JK), seperti program Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Saya mendapat informasi dari orang yang terpercaya, bahwa hasil tes psikologi Wiranto menjadi komandan, sedangkan hasil tes psikologi SBY jadi staf," kata Tamrin saat berbicara pada diskusi bertema "Krisis Kepemimpinan Nasional dan Maraknya Kelompok Kepentingan" di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1).
Baca Juga:
Selain Thamrin, diskusi itu juga dihadiri guru besar UI, Bachtiar Aly dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), La Ode Ida. Tamrin mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus mencantumkan tes psikologi sebagai syarat untuk dipilih menjadi presiden. "Harus ada tes psikologi untuk memilih pemimpin, KPU perlu mencematinya," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Sosiolog Universitas Indonesia, Thamrin Aamal Tomagola menilai bahwa bangsa Indonesia sudah salah dalam memilih memimpin. Thamrin menyarankan,
BERITA TERKAIT
- Hakim PN Medan Tolak Eksepsi Ratu Entok Terdakwa Penista Agama
- BPBD Sumenep Dirikan Posko Siaga Untuk Tekan Risiko Bencana
- Laskar Merah Putih Minta Majelis Hakim PN Tanjung Karang Tegakkan Keadilan
- KPK Diminta Tuntaskan Perkara Korupsi yang Mandek di Periode Sebelumnya
- KPK Minta Warga NTB Kawal Program Makan Bergizi Gratis
- Dituduh Curang Bersama KPU, Dr.Afni: Silahkan Rakyat Siak Menilai Sendiri