Calon Pemimpin yang Melakukan Kesalahan Berbicara Dinilai sangat Fatal

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik dari Pusat Kajian Pembangunan Daerah (PKPD) Wahyuningsih Subekti menilai calon pemimpin yang salah dalam berkata atau memberikan saran bisa berakibat fatal.
Hal itu disampaikannya menanggapi pernyataan Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka yang salah mengucap asam folat menjadi asam sulfat.
Menurutnya, hal tersebut bisa dihindari jika seorang tokoh memiliki banyak pengalaman serta pandai dalam berkomunikasi di banyak bidang.
“Sebenarnya kesalahan-kesalahan dalam penyebutan tersebut dapat dihindari jika dia memang memiliki pengalaman yang sudah cukup banyak serta menguasai bidang tertentu," kata Wahyuningsih dalam keterangannya, Senin (4/12).
Wahyuningsih mengatakan hal tersebut dapat terjadi karena pada saat seseorang harus berhadapan langsung dengan publik dan wartawan secara tatap muka.
Orang tersebut tidak dapat meredam, mengondisikan, dan memperkirakan pertanyaan-pertanyaan yang akan muncul.
"Karena sifatnya spontan di mana feedback yang harus diberikan sifatnya juga immediacy,” ujarnya.
Wahyuningsih juga beranggapan jika kemampuan berkomunikasi bagi tokoh politik itu perlu dilatih, karena sifatnya bukan bakat.
Menurut pengamat, hal tersebut bisa dihindari jika seorang tokoh memiliki banyak pengalaman serta pandai dalam berkomunikasi di banyak bidang.
- Laba Bersih Telkom 2024 Turun, Pengamat: Perlu Jadi Perhatian Pemegang Saham
- Forum Purnawirawan TNI Usul Copot Wapres Gibran bin Jokowi, Pengamat: Ekspresi di Negara Demokrasi
- Pengamat Sebut Desakan Purnawirawan TNI untuk Pecat Wapres Gibran Politis
- 6 Bulan Prabowo-Gibran: 74 Persen Puas, tetapi Ekonomi Penuh Tantangan
- Wajar Banyak yang Tidak Suka Monolog Gibran, Ini Analisis Efriza
- Gibran bin Jokowi Bicara Bonus Demografi, Pengamat: Demi Muluskan Kepentingan Politik Pribadi