Calon Pendamping Jokowi Sudah di Kantong Megawati
jpnn.com - PDI Perjuamgan adalah satu-satunya parpol yang paling confidence di arena Pilpres 9 Juli 2014 nanti. Suara 19 persen, ditambah Nasdem 6 persen, sebenarnya sudah cukup. PKB sudah di depan pintu penghulu.
“Tinggal menunggu ijab kabul saja,” kata Wasekjen DPP PDI-P, H Ahmad Basarah MH.
Focus Group Discussion (FGD) yang diprakarsai Indopos-JPNN di Meal and Meet Restoran, Jalan Wijaya I/81, Jakarta itu pun semakin hangat. Saat Basarah berapi-api menjelaskan posisioning PDI-P itu, H. Marwan Jafar, SE, SH, BBA, Ketua Fraksi PKB yang duduk di paling ujung hanya senyum-senyum saja. Pertanda apakah itu?
Senyum yang penuh arti. Kemungkinan besar, mengiyakan! Membenarkan, PKB bakal bersandar di kerjasama (baca: koalisi, red) PDI-P dan Nasdem. Namun, karena belum ada keputusan resmi partai, agar tetap menjaga kesantunan, Marwan pun tetap tidak mau buka suara.
Umpan lambung Basarah, politisi muda PDI-P yang lahir di Jakarta, 16 Juni 1968 itu tidak membuat Marwan terpancing. Bahasanya, tetap menunggu penghitungan final yang menjadi domain KPU.
“Dikotomi Islam dan Nasionalis itu historis, tidak ada dalam sejarah. PKB, PAN, PKS dan PPP itu asasnya tetap Pancasila. Jadi mereka ya tetap nasionalis,” lanjut Ahmad Basarah.
Percaya diri PDI-P itu memang sangat beralasan. Pertama, menjadi pemenang Pemilu Legislatif 2014. Kedua, jagoan capresnya memiliki elektabilitas dan popularitas paling besar. Ketiga, mesin partainya sudah terbukti efektif berjalan dalam proses pileg. Keempat, sudah memiliki mitra kerjasama (koalisi) yang jelas, loyal dan cukup untuk mendapat tiket ke capres-cawapres.
“Kalau tidak percaya diri, kami sudah habis 10 tahun berada di luar pemerintahan,” ujarnya.
PDI Perjuamgan adalah satu-satunya parpol yang paling confidence di arena Pilpres 9 Juli 2014 nanti. Suara 19 persen, ditambah Nasdem 6 persen, sebenarnya
- Poros Baru, Poros Indonesia Raya, Poros Apapun Namanya...
- PKS: Dahlan Bisa Muncul Jadi Capres Poros Baru Bentukan Demokrat
- Perbaiki Sistem Pendidikan Butuh Komitmen dan Konsisten
- Sibuk Persiapkan UN Guru Tak Sempat Tingkatkan Kualitas
- Misteri Penghapusan Pelajaran TIK di Kurikulum 2013
- Tiga Skenario Islamic Solidarity Games 2013