Calon Pengganti Bu Marwah Diminta Mengundurkan Diri
Kalau niatnya berwisata, maka mereka akan diam-diam saja dan tidak menemui pejabat Israel. Kenyataannya mereka bertemu Presiden Israel.
Hal itu sama saja mereka mengakui Israel. "Niatnya memang mau mengakui negara yang tidak kita akui," terang dia.
Sebagai umat Islam, dia juga ingin berkunjung ke Masjidil Aqsa. Tapi untuk berkunjung ke tempat suci itu, paspor pengunjung harus dicap oleh otoritas Israel.
Tentu, katanya, dia tidak mau paspornya dicap negara yang tidak diakui. Negara yang selama ini menjadi penjajah Negara Palestina.
Menurutnya, Israel terus berupaya melakukan pendekatan terhadap pihak-pihak yang menentang. "Lobi-lobi terus dilakukan," jelas legislator asal Sumbawa, NTB itu.
Lukman Edy, anggota DPR dari Fraksi PKB menyatakan, kunjungan yang dilakukan Prof Istibsyaroh bersama rombongannya itu merupakan wisata.
"Secara pribadi, bukan atas nama organisasi. Jadi tidak perlu dibesar-besarkan," terang dia. Mungkin Istibsyaroh mempunyai kenalan dengan di sana, sehingga bisa bertemu pejabat Israel.
Menurut dia, dalam rombongan itu juga ada peneliti tentang Israel. Jadi kedatangannya untuk mengetahui secara mendalam tentang negara tersebut. Mereka juga ingin melakukan penelitian.
Istibsyaroh sebenarnya sudah diplot masuk di jajaran pengurus MUI pusat.
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- MUI Imbau Umat Islam Pilih Pemimpin yang Berintegritas, Tidak Terima Suap dan Politik Dinasti
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Aksi Solidaritas Palestina, Mahasiswa Serukan Boikot Produk Terafiliasi Israel