Calon Perseorangan Mendapat Sorotan

jpnn.com - KUPANG – Calon perseorangan yang maju di pilkada Kota Kupang mendapat sorotan.
Pasalnya, banyak warga yang mengadu karena dokumen kependudukannya dicatut sebagai pendukung. Padahal, yang bersangkutan merasa tidak pernah mendukung calon siapapun.
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang, mengatakan, wajar jika warga yang tidak menyatakan mendukung complain namanya dicatut.
“Karena memang mencapai dukungan sampai 30-an ribu itu sesuatu yang luar biasa dan butuh waktu. Makanya ada yang mengambil jalan pintas,” katanya.
Terkait dengan peluang calon independen, menurut Ahmad Atang, tetap ada peluang meskipun berat. Sebab, jumlah dukungan melalui KTP dan dokumen kependudukan lainnya sering tidak sesuai dengan perolehan suara hasil pilkada.
Sebab, nuansa saat orang memberikan KTP dan saat pemilu berlangsung sudah berbeda. Oleh karena itu, yang memberikan KTP belum tentu memilih calon independen dimaksud. Sebab, bagi dia, dukungan berupa KTP hanya administratif. “Kecuali yang benar-benar fanatik,”katanya.
Oleh karena itu, untuk menang, calon independen perlu melakukan konsolidasi massa. Komunikasi calon independen dengan warga pendukungnya harus tetap dibangun melalui tim suksesnya.
Dengan demikian, calon mengenal pendukungnya, dan juga sebaliknya. “Kalau tanpa konsolidasi, saya yakin banyak dukungan akan beralih,”ujar Ahmad.
KUPANG – Calon perseorangan yang maju di pilkada Kota Kupang mendapat sorotan. Pasalnya, banyak warga yang mengadu karena dokumen kependudukannya
- Pemenuhan Hak Pekerja Sritex Berproses, DPR Belum Perlu Bentuk Pansus
- RUU PSK, Muslim Ayub Nilai LPSK Harus Hadir di Daerah Rawan Seperti Aceh dan Papua
- Rapat di DPR, Imparsial Kecam Pengangkatan Mayor Teddy Jadi Seskab
- Gubernur Sulteng Anwar Hafid Minta OPD Gerak Cepat
- Melchias Mekeng DPR: Pupuk Bersubsidi Harus Dijual Langsung di Desa
- Berkaca dari Kasus PT Sritex, Pemerintah Diminta Perhatikan Industri Padat Karya