Calon PPP di Pilgub Sultra Serius Dekati PDIP
Jumat, 11 Mei 2012 – 04:25 WIB

Calon PPP di Pilgub Sultra Serius Dekati PDIP
KENDARI - Buhari Matta (BM) menunjukan keteguhan hatinya untuk bertarung habis-habisan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Pilgub Sultra kali ini. Itu bisa terlihat dari pergerakannya mendapatkan dukungan dari berbagai partai politik. Setelah resmi mengantongi dukungan PPP dan Hanura (total lima kursi), BM kini tinggal mencari dua kursi lagi untuk menggenapkan jumlah kursinya, sebagai syarat dasar tampil sebagai calon. "Hasil penjaringan aspirasi dari DPC di 12 kabupaten/kota, tidak lari dari empat nama yang sebelumnya sudah melakukan komunikasi awal dengan PDIP, yakni Buhari Matta, Nur Alam, Ali Mazi, dan La Ode Ida. Namun kalau secara administrasi, ada dua nama yang secara rsmi kami katakana lolos karena telah menyetorkan berkas, yakni Buhari Matta dan Nur Alam," terangnya.
Nah, dua kursi itu berpeluang besar diraihnya dari PDIP yang kebetulan punya dua kursi. Indikasinya, dari empat Cagub yang mendaftar di parpol itu yakni Nur Alam, La Ode Ida, Ali Mazi, hanya BM yang paling agresif berkomunikasi dengan kepengurusan PDIP Sultra. "Hingga saat ini Buhari Mattalah yang paling sering melakukan komunikasi dengan kami," ujar La Ode Ota, Ketua Despilkada PDIP Sultra, Kamis (10/5).
Baca Juga:
La Ota, menuturkan beberapa waktu lalu DPD PDIP Sultra melakukan rapat koordinasi bersama DPC PDIP kabupaten/kota. Salah satu pembahasannya adalah terkait siapa yang bakal diusung PDIP dalam Pilgub Sultra nanti.
Baca Juga:
KENDARI - Buhari Matta (BM) menunjukan keteguhan hatinya untuk bertarung habis-habisan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Pilgub Sultra kali ini. Itu
BERITA TERKAIT
- Soal Pencopotan Wapres Gibran bin Jokowi, Pimpinan MPR Singgung Keputusan KPU
- Purnawirawan TNI Usul Copot Wapres RI, Legislator: Harus Ditanggapi Serius Prabowo
- Para Purnawirawan Minta Wapres Diberhentikan, Tokoh Muda Bersuara Bela Gibran
- Arief Poyuono: Harus Ada Alasan Kuat untuk Menggulingkan Gibran
- Inas Zubir Bicara Krisis dan Peluang Masa Depan Hanura di Tengah Keterpurukan
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum