Caltung dan Astung
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

jpnn.com - Fenomena pindah partai, atau sering disebut kutu loncat, adalah hal yang biasa dalam politik.
Tidak hanya di Indonesia, di mana pun di seluruh dunia hal itu bisa terjadi.
Orang terkaya di dunia Elon Musk menjadi kutu loncat dengan ‘’pindah partai’’ dari Partai Demokrat ke Partai Republik.
Karena itu, siapa pun yang pindah partai seharusnya dianggap sebagai hal yang biasa dalam politik.
Di Amerika Serikat hanya ada dua partai mainstream yang selalu bersaing dalam setiap kontestasi politik.
Partai Demokrat mewakili garis ideologi liberal-sekular dan Partai Republik mewakili ideologi konseratif religius.
Dua partai itu berada pada pendulum politik yang berseberangan secara diametral.
Dalam berbagai isu politik, dua kubu selalu bertentangan secara tajam. Karena itu, sangat jarang ada orang yang menyeberang dari satu partai ke lainnya.
Indonesia seharusnya bisa menuju ke sistem dua partai karena suprastruktur masyarakat sudah mengerucut kepada dua kubu religius dan nasionalis.
- RUU TNI Dinilai Mengancam Kebebasan, Demokrasi, hingga Negara Hukum
- Waka MPR Sebut Kolaborasi Harus Dilakukan untuk Wujudkan SDGs, HAM, dan Demokrasi
- Soal Indonesia Gelap, Wakil Ketua DPR: Sah Saja, Itu Bagian Aspirasi
- Slamet Ariyadi DPR: Lemhanas Perlu Merevitalisasi Pembelajaran dan Pemahaman Ideologi Pancasila
- 3 Pesan Penting Sekjen PKS kepada Semua Anggota DPRD
- KLB Gerindra Putuskan Prabowo Maju Capres 2029, Haryara Tambunan Merespons, Simak