Caltung dan Astung
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Perbedaan antara Partai Golkar, Nasdem, Demokrat, Hanura, dan partai-partai sejenis hampir tidak ada kecuali varian-varian saja.
Partai-partai yang berazaskan Islam juga tidak banyak bedanya, seperti PKB dengan PPP, atau PAN dengan Partai Ummat.
PKS pun yang sering disebut sebagai partai konservatif sekarang berusaha bergeser ke tengah menjadi partai yang lebih moderat.
Pada pendulum lainnya ada PDIP yang mewakili ideologi nasionalis-sekularis dan liberal.
Sama dengan Partai Demokrat di Amerika, PDIP mempunyai banyak varian gerakan di dalamnya, dari mulai kiri luar yang mendekati komunis sampai kiri tengah yang lebih moderat.
PDIP berada pada kuadran kiri dan partai-partai Islam berada pada kuadran kanan.
Meski demikian, dalam praktiknya partai-partai yang berbeda ideologi itu sekarang bergabung dalam koalisi besar mendukung pemerintah.
Koalisi partai-partai lebih banyak karena alasan pragmatis ketimbang alasan ideologis.
Indonesia seharusnya bisa menuju ke sistem dua partai karena suprastruktur masyarakat sudah mengerucut kepada dua kubu religius dan nasionalis.
- Bahlil Yakin Ridwan Kamil Menang 1 Putaran, Sama Seperti Prabowo di Pilpres
- Fenomena Populisme Digital di Indonesia Sejalan dengan Kemajuan Internet
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Melawan Kriminalisasi Berbau Politik di Pilkada 2024
- Herwyn Minta Jajaran Bawaslu Daerah Terus Bangun Komunikasi
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi