Camat Muara Bangkahulu Dijemput Tim Kejari Bengkulu, Masih Pakai Baju Dinas
jpnn.com, BENGKULU - Camat Muara Bangkahulu berinisial A yang diduga terlibat tindak pidana korupsi dalam kasus menjual lahan milik Pemerintah Kota Bengkulu seluas 8,6 hektare ditangkap Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu.
Kepala Kejari Bengkulu Yunitha Arifin mengatakan bahwa A diduga terlibat dalam penjualan 8,6 hektare aset Pemkot Bengkulu di Perumahan Korpri Bentiring, Kota Bengkulu.
Sebelumnya dalam kasus tersebut dua orang telah dipidana, yaitu DH Direktur Utama PT Tiga Putera DH dan mantan Lurah Bentiring yaitu MS.
"Memang benar tersangka A berperan aktif dalam menghilangkan 8,6 hektare aset lahan Pemkot Bengkulu," kata Yunitha.
Tersangka A juga bertugas mempertemukan penjual dalam kasus jual beli aset lahan Pemkot Bengkulu bersama dengan terpidana DH dan MS.
Menurut dia, setelah ditetapkan tersangka, yang bersangkutan langsung ditahan di ruang tahanan Polres Bengkulu selama 20 hari ke depan.
Saat ini, pihaknya terus melakukan pengembangan kasus itu, apakah ada pihak lainnya yang ikut terlibat dalam kasus tersebut atau tidak.
Atas kasus dugaan korupsi tersebut, tersangka A dikenakan Pasal 2 ayat 1 subsider Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP dengan ancaman pidana paling lama 15 tahun penjara dan denda paling tinggi sebesar Rp 1 miliar.
Camat Muara Bangkahulu berinisial A yang diduga terlibat tindak pidana korupsi dalam kasus menjual lahan milik Pemerintah Kota Bengkulu seluas 8,6 hektare ditangkap Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu.
- Tok, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Tom Lembong
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Panggil Petinggi PT. Insight Investmen Management dan PT Taspen
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra
- Usut Kasus Korupsi Pencairan Kredit, KPK Periksa Komut BPR Jepara Artha