Cambuk Illiza

Oleh: Dahlan Iskan

Cambuk Illiza
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Tidak hanya Adipura yang ingin dia kembalikan. "Saya ingin Banda Aceh jadi contoh dunia," ujarnya. Yakni jadi kota yang dikelola secara syariah tetap bisa mengejar modernitas.

"Hukum syariah jangan sampai membuat kota jadi kolot dan ketinggalan zaman," katanya.

Illiza menamatkan SMA di Al Azhar Jakarta. Lalu kuliah ekonomi di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh. Punya ijazah S-1 ekonomi, dia kuliah lagi. S-1 lagi. Kali itu di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh. Dia ambil jurusan bahasa Arab.

Illiza pun menjadi wali kota yang bicara Inggrisnya sama baiknya dengan bahasa Arabnya. Maka di seminar internasional memperingati 20 tahun tsunami kemarin dia bergaul dengan pede di tengah tamu-tamu dari Turkiye, Maroko, Jepang, Singapura, dan Malaysia.

Illiza juga rendah hati. Dia mengaku sangat mengagumi wali kota Surabaya, Bu Risma. Dia tidak ingin kalah dengan Bu Risma. Dia tahu di mana letak keunggulan Bu Risma: ngotot, konsisten, dan fokus.

Dalam lima tahun ke depan, Illiza harus bisa mewujudkan semua itu di Banda Aceh. Dia tidak boleh lagi maju di Pilkada yang akan datang. Dia dianggap sudah dua periode menjabat wali kota.

"Saya akan banyak pasang kamera di tempat umum," katanya.

Terutama di lokasi yang biasa untuk pacaran. "Berduaan boleh tetapi tidak boleh melebihi batas," katanya.

Illiza bukan wanita biasa. Dia akan bisa jadi malahayati masa kini. Gagasan modernitas tanpa meninggalkan syariah adalah misi besar perjuangannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News