Campak Merebak di Eropa
Di Tanah Air, Pemerintah Pantau Turis Asal Eropa
Minggu, 30 Oktober 2011 – 08:05 WIB
Untuk sementara, Kemenkes masih mengandalkan sosialisasi yang dikeluarkan bersama Kemenlu. Tjandra mengatakan, pihaknya masih belum memerlukan tindakan pengiriman vaksin ke sejumlah negara di Eropa. Dia yakin jika formula vaksi yang disediakan oleh setiap negara tidak kalah manjur dibandingkan yang dipakai Indonesia.
Selain mengawasi keberadaan WNI dari ancaman tertular campak, Tjandra juga terus memantau mobilisasi turis Eropa yang masuk ke Indonesia. Pintu masuk yang paling mendapat sorotan adalah Bali dan Jakarta. "Untuk memantau turis yang masuk ini tidak terjangkit campak, kita mengoptimalkan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang ada di sejumlah bandara," jelasnya.
Tjandra menuturkan, pemerintah Indonesia saat ini terus mengeliminasi penyebaran penyakit campak. "Artinya, masih dijumpai kasus campak di Indonesia," katanya. Tahun lalu, tingkat harapan hidup penderita campak adalah 90%. Tjandra mengatakan, pemerintah memasang target tingkat harapan hidup penderita campak naik menjadi 95% pada 2015 nanti.
Berikut ini upaya pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran penyakit campak di tanah air. Diantaranya adalah, menggalakkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mencuci tangan sebelum memegang hidung dan mulut, serta menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk.
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memantau merebaknya penyakit campak di benua Eropa. Institusi berslogan Bakti Husada itu cemas campak
BERITA TERKAIT
- 5 Manfaat Minum Susu Kunyit, Jantung Anda Bakalan Bahagia
- 6 Manfaat Pepaya, Bantu Pria Tahan Lama di Ranjang
- 4 Khasiat Air Ketumbar, Penderita Penyakit Ini Disarankan untuk Mengonsumsinya
- Ikhtiar Yakes Pertamina Bangun Ekosistem Layanan Kesehatan Berkelanjutan
- 6 Khasiat Susu Almond, Bikin Tulang Makin Kuat
- Waspada, Ini 5 Bahaya Minum Air Kelapa Saat Sedang Haid