Canberra Ajak Warganya Tidur di Luar untuk Rasakan Nasib Tunawisma

Canberra Ajak Warganya Tidur di Luar untuk Rasakan Nasib Tunawisma
Canberra Ajak Warganya Tidur di Luar untuk Rasakan Nasib Tunawisma

Frank Brassil, presiden dari yayasan St Vincent De. Paul's Society mengatakan jumlah tunawisma di ibu kota Canberra telah menjadi masalah yang terus meningkat.

"Mungkin ada sekitar 1.500 orang yang tidur di luar setiap harinya dan mereka adalah tunawisma, atau terancam jadi tunawisma," jelasnya.

Tunawisma di ibu kota Australia ini bisa juga muncul dalam beberapa jenis, seperti misalnya ikut menumpang tidur di rumah orang lain, tinggal di mobil, atau di tempat tinggal sementara.

"Jika ada yang tidak memiliki atap yang aman, atau tempat untuk ditinggali, tempat yang membuat aman, maka bisa dikategorikan sebagai tunawisma. Jumlah tunawisma di Canberra cukup signifikan," kata Brassil. 

Canberra Ajak Warganya Tidur di Luar untuk Rasakan Nasib Tunawisma

Lewat acara ini, Harwood berharap menjadi kesempatan bagi orang-orang untuk merefleksikan diri dengan mencari tahu apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tunawisma.

"Acara ini benar-benar untuk menyeimbangkan antara bersenang-senang dan menyampaikan pesan soal malangnya nasib para tunawisma," kata Harwood.

Sangatlah sulit untuk menjadi kaum yang miskin di ibu kota Canberra karena cuaca yang dingin, terutama di musim dingin, belum lagi biaya hidup yang tinggi, termasuk untuk menyewa tempat tinggal, apalagi untuk membeli rumah.


Canberra memiliki salah satu acara unik yang digelar setiap tahunnya, yakni 'sleepout'. Acara ini mengajak warga ibukota Australia itu untuk


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News