Canberra Larang Pengumpulan Dana dengan Jualan Coklat
Kalangan PNS di ibukota Australia, Canberra, akan terpaksa menukar Freddos (salah satu kue coklat batangan) dengan buah mangga, menyusul adanya larangan pengumpulan dana dengan cara menjual coklat di kantor-kantor pemerintahan.
Kebijakan yang dikeluarkan Public Sector Healthy Food and Drink Choices di negara bagian ACT (Australian Capital Territory) itu menetapkan apa yang dikategorikan sebagai item makanan merah - yang mencakup kue coklat batangan, makanan cepat saji hingga gorengan - tidak boleh disajikan dalam katering, pemberian hadiah atau pengumpulan dana.
Penjelasan mengenai larangan itu disampaikan Hari Selasa (13/12/2016) ke kalangan PNS yang menyebutkan alasan kesehatan. Hal ini tentunya kabar buruk bagi para penyuka cemilan manis.
"Di saat pengumpulan dana dengan cara jualan coklat atau cemilan biasanya untuk tujuan mulia, namun dampaknya buruk bagi kesehatan kita," demikian isi penjelasan itu.
"Ada tren yang semakin meningkat di kalangan tim olahraga dan di sekolah-sekolah melakukan pengumpulan dana secara berbeda, yang menawarkan pilihan lebih sehat," tambahnya.
Salah satu alternatif tersebut adalah buah mangga, yang menurut penjelasan tersebut "sudah terbukti lebih populer".
"Jika Anda melaksanakan pengumpulan dana, cobalah pendekatan baru seperti misalnya menawarkan peralatan olahraga, buah-buahan, tiket bioskop atau voucher belanja," demikian dijelaskan.
Pihak terkait telah coba dihubungi untuk dimintai konfirmasi.
Kalangan PNS di ibukota Australia, Canberra, akan terpaksa menukar Freddos (salah satu kue coklat batangan) dengan buah mangga, menyusul adanya larangan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat