Candaan Heru Budi yang Tiup Polusi Udara Tuai Kritikan, Greenpeace Sebut Tak Elok
jpnn.com, JAKARTA - Kelakar Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono yang akan meniup polusi di Jakarta untuk mengatasi masalah kualitas udara yang buruk di Jakarta menuai kritikan.
Juru Kampanye Greenpeace Bondan menyebutkan bahwa pernyataan Heru tersebut sungguh tidak baik bila dijadikan candaan.
“Ini mengenai hak warga negara menghirup udara bersih, tidak elok jika dijadikan bahan candaan. Mengingat ketika polusi udara tinggi banyak terjadi peningkatan penyakit,” ucap Bondan saat dihubungi, Rabu (14/6).
Menurit dia, tingginya polusi udara saat ini sangat membahayakan warga ibu kota utamanya kelompok sensitif seperti anak anak, balita, manula dan ibu hamil.
Adapun, mengenai solusi Pemprov DKI agar warga beralih ke kendaraan listrik juga dinilai tidak solutif.
“Kami beranggapan itu adalah solusi palsu, karena hanya memindahkan polusi dari knalpot ke cerobong PLTU,” kata dia.
Dia menyebutkan bahwa saat ini pembangkit listrik masih didominasi oleh PLTU batu bara yang menjadi salah satu sumber pencemar udara.
Terlebih, kendaraan listrik tidak bisa menyelesaikan permasalahan macet dan hanya akan menambah jumlah kendaraan di jalan.
Kelakar Heru Budi yang akan meniup polusi di Jakarta untuk mengatasi masalah kualitas udara yang buruk di Jakarta menuai kritikan.
- Heru Budi Hartono Diangkat Jadi Komisaris Utama PT MRT Jakarta
- MANN+HUMMEL Gandeng B-Quik Ramaikan Pasar Otomotif Nasional
- Menenun Asa di Langit Biru: Merajut Masa Depan dengan Udara Bersih
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Soroti Pengendalian Polusi di Jabodetabek
- Bareskrim Usut Dugaan Korupsi Pembangunan PLTU Kalbar