Candi Muarajambi Destinasi Edukasi yang Dilindungi Masyarakat, Pusat Peradaban
"Berbeda dengan candi-candi di pulau Jawa yang batu-batunya dijual penduduknya, di KCBN Muarajambi tidak satu pun diambil. Masyarakatnya sangat menjaga situs-situs ini," terangnya.
Fitra menambahkan KCBN Muarajambi tidak hanya menjadi destinasi edukasi, tetapi juga pusat peradaban dan pendidikan.
Berbagai penelitian arkeologi dan sejarah telah dipublikasikan memberikan bukti kehidupan serta praktik keagamaan di masa lalu.
Penelitian ini juga membantu dalam memahami arsitektur dan seni bangunan di Candi Muarajambi
Sementara itu, Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek Anang Ristanto mengajak media massa turut mempublikasikan upaya revitalisasi KCBN Muarajambi.
Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan BKHM bersama media massa diharapkan bisa menguak informasi tentang kekayaan budaya, spiritual, sejarah, dan ilmu pengetahuan pada masa lampau.
"Harapan kami makin banyak penggemar sejarah dan budaya, komunitas, akademisi, dan peneliti, serta wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung, belajar, dan melestarikan KCBN Muarajambi," pungkas Anang Ristanto. (esy/jpnn)
KCBN Candi Muarajambi menjadi destinasi edukasi yang dilindungi masyarakat, pusat peradaban.
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Gedung Kantor Peruri Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional
- Warga Minta Pembangunan Hotel Tak Ganggu Cagar Budaya
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- LCCM 2024 Digelar, Fadli Zon Soroti Pentingnya Museum sebagai Pusat Edukasi Budaya
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI