Cantik-cantik, Pantang Pulang sebelum Padam
"Sekarang zamannya emansipasi wanita. Pekerjaan yang biasa dilakukan pria nyatanya juga bisa kami lakukan. Dengan mempelajarinya kami menjadi wanita yang lebih mandiri dan tak bergantung pada orang lain. Minimal jika ada terjadi kebakaran disekitar lingkungan, kita tau tindakan yang harus diambil. Kita tidak panik dan bisa mengatasinya," ungkap wanita yang juga aktif dalam kegiatan majelis taklim, PKK dan posyandu di lingkungan rumahnya tersebut.
Ia memang benar-benar membuktikan kemampuannya tersebut. Selain harus mampu mengerahkan tenaga yang besar, Rina juga harus mampu menahan panasnya kondisi di lokasi.
Senada dengan wanita bertubuh tegap tersebut, Tengku Hellena dan Sari pun merasakan hal yang sama. Keduanya juga pernah turun memadamkan lahan di jalan Uka beberapa waktu lalu.
Mereka harus rela wajah cantik dan kulit mulusnya coreng moreng akibat sisa pembakaran. Dengan percaya diri mereka menggunakan kostum safety yang berat dan serba tertutup. Dikepung panas tak lantas membuat mereka mundur.
Justru langkah mereka semakin mantap. Pantang pulang sebelum padam menjadi harga mati bagi mereka.
"Setelah beberapa pekan berlatih, kami pun diturunkan untuk pemadaman lahan di Jalan Uka. Saya sendiri sangat bersemangat, karena ini pekerjaan yang mulia. Terlebih lagi masyarakat sekitar juga mengacungi jempol dan sangat mensupport kami. Kalau kendalanya, tidak ada yang terlalu berarti. Hanya saja suhu panas yang begitu tinggi kami rasakan," ujar Tengku Hellena yang biasa disapa Hellen ini kepada Riau Pos (Jawa Pos Group).
Hellen dan Sari sebelumnya memang rutin berlatih dikala sore bersama tim damkar lain. Dikatakannya, sebenarnya pekerjaan yang biasa dilakukan kaum adam tersebut mampu dilakukan kaum hawa jika memang berlatih secara terus menerus.
Selama berlatih, wanita berperawakan kecil ini pernah mengalami pengalaman tak menyenangkan. Kaki kecilnya terbentur dengan penyambung selang yang terbuat dari besi.
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara