Cao Cao

Oleh Dahlan Iskan

 Cao Cao
Dahlan Iskan di depan mobil listrik untuk taksi online di Tiongkok. Foto: disway.id

Tidak ada lagi nama Uber di Tiongkok.  Nama Didi (baca: titi) mudah diucapkan di Tiongkok. Taksi pun di sana disebut tati. Klakson mobil bunyinya juga titi.

Baca Juga:

Setelah Didi, muncullah pesaing baru: ShouQi. Lalu datang pula pesaing lainnya: Shenzhou.

Dan kini sudah ada yang beda lagi: Cao Cao.

Di apps Cao Cao ada yang baru: tracking. Perjalanan mobilnya bisa diikuti oleh teman atau keluarga.

Hari itu saya berangkat dari hotel terbaru di Tianjin: Four Seasons. Ke rumah sakit. Yang dulu mengganti hati saya dengan hati yang baru.

Teman saya itu tetap di hotel. Tapi selalu memonitor taksi Cao Cao saya sudah sampai di mana. Dan akhirnya ia tahu saya sudah tiba di rumah sakit.

Itulah keunggulan yang dipakai Cao Cao: keamanan lebih terjamin. Kasus-kasus kriminalitas di taxi-internet bisa dihindari lebih maksimum.

Sopirnya pun ada kaitan formal dengan perusahaan. Yang bisa dimintai tanggung jawab lebih tinggi.

Kali ini saya ke Tianjin bersama istri, anak wedok saya Isna Iskan dan 'istri' saya yang satunya: Robert Lai. Yang dari Singapura itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News