Capai Lima Kesepakatan

Pertemukan Tokoh Aswaja-YAPI

Capai Lima Kesepakatan
Salah satu korban santri diapit polisi untuk mendapatkan pengobatan. Foto: Mokamad Ubaidillah/Radar Bromo
Beberapa saat kemudian, para tokoh Aswaja itu menggelar konferensi pers. Didampingi Wabup Eddy Paripurna dan Kapolres Pasuruan AKPB Syahardiantono. Tapi, diantara mereka tidak tampak satupun tokoh perwakilan dari pondok YAPI. Wabup Eddy, menjadi juru bicara dalam konferensi pers tersebut. "Kami sangat menyesalkan kejadian tersebut," kata wabup.

Dia juga mengutarakan kesepakatan bersama, yang telah ditandatangani semua pihak yang hadir siang kemarin. Ada lima poin. Selain menyesalkan kejadian tersebut, mereka juga menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. Untuk memproses peristiwa tersebut secara obyektif dan adil, sesuai hukum yang berlaku.

 "Kami juga mengharapkan agar semua kalangan tetap menjaga ketenangan, dan kondusivitas daerah," tandas Wabup Eddy Paripurna.

Dalam kesepakatan itu juga ditegaskan, para pihak yang sepakat akan saling menghormati. Mereka juga wajib mengendalikan umatnya agar tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab. Mereka juga sepakat untuk tidak melakukan konvoi, dengan membawa atribut yang bisa memicu keributan terhadap kelompok lain.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti menyebut aksi penyerangan yang terjadi di Ponpes YAPI pada Selasa (15/2) siang, murni spontanitas. Ini diungkapkan Kapolda usai pertemuan tertutup di pendapa Kabupaten Pasuruan, Selasa malam. 

PASURUAN - Pasca aksi penyerangan di Yayasan Pesantren Islam (YAPI) Al-Ma'hadul Islami di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Selasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News